-
Dagang Lawar Digerebek saat Pesta Shabu
42 menit lalu -
Kenakan Tanktop Hitam, si Seksi Georgina Rodriguez Jadi Buruan Fans
54 menit lalu -
WHO akan Keluarkan Izin Darurat untuk 7 Vaksin Covid-19
31 menit lalu -
Pedagang Daging Jualan Lagi, Semua Tuntutan Dipenuhi
51 menit lalu -
Korban Gempa Mamuju Kesulitan Air Bersih
37 menit lalu -
Viral Ekspresi Haru Suami Tahu Istrinya Hamil Setelah Menanti 5 Tahun
30 menit lalu -
Dua Sahabat Adu Jotos di By Pass Sanur
43 menit lalu -
Rencana Kedatangan Andriy Shevchenko Chelsea Membuat 5 Pemain Ini Cemas
58 menit lalu -
"Gadis Tercantik di Dunia" Ini Tuai Banyak Ejekan karena Kecantikannya
30 menit lalu -
Belum Resmi Jadi Kapolri, Komjen Listyo Sudah Kena Sindir Amien Rais
17 menit lalu -
Bang Azis: Kepemimpinan Joe Biden Jadi Harapan Stabilitas Global
41 menit lalu -
DPRD DKI: Pengerukan dan Kesiapan Pompa Mampu Atasi Banjir
36 menit lalu
Iran Mulai Buka Kembali Perundingan dengan AS, Apa yang Dibahas?

Iran akan mengatasi sanksi Amerika Serikat (AS) baik dengan memotong mereka atau melalui negosiasi, dan tidak akan melewati 'garis merah' atau batasan dalam pembicaraan dengan Washington. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Pemerintah (Iran) bertekad untuk mengalahkan (musuh) dengan melewati sanksi Amerika atau melalui berbagai cara termasuk pembicaraan, tetapi kami tidak akan melewati garis merah kami," kata Rouhani seperti dikutip dari Arab News, Rabu (11/12/2019).
Baca Juga: Iran Bersedia Lakukan Pertukaran Tahanan Lagi, tapi Tanpa Negosiasi...
Sebelumnya terjalin hubungan yang tidak biasa antara AS dan Iran. Kedua negara yang menjadi musuh bebuyutan itu terlibat pertukaran tahanan pada akhir pekan lalu.
Iran membebaskan Xiyue Wang, seorang warga negara AS yang ditahan selama tiga tahun dengan tuduhan mata-mata, sementara AS membebaskan Massoud Soleimani dari Iran, yang menghadapi tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Teheran.
Washington mengatakan itu adalah harapan bahwa pertukaran tahanan akan mengarah pada pembebasan warga Amerika lainnya yang ditahan di Iran dan itu adalah pertanda Teheran bersedia untuk membahas masalah-masalah lain.
Baca Juga: Iran: Israel Akan Benar-Benar Menyesal Jika. . .
Ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington sejak tahun lalu. Saat itu Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang telah melumpuhkan ekonominya yang berbasis minyak.
Iran pun telah menolak negosiasi perjanjian baru dengan pemerintah Trump, mengatakan pembicaraan hanya mungkin jika Washington kembali ke pakta nuklir 2015 dan mencabut sanksi.
Penulis: Redaksi
Editor: Muhammad Syahrianto
Foto: (Foto/Reuters)