-
Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger Resmi Menjadi 2 Pelatih Pertama yang Masuk Premier League Hall Of Fame
58 menit lalu -
Dukung Persebaya, Wali Kota Eri Berangkatkan Ratusan Bonek Menuju Semarang
50 menit lalu -
Erick Thohir Keluarkan Aturan Baru, Gaji hingga Tunjangan Direksi-Komisaris BUMN Dibahas RUPS
59 menit lalu -
Komisi III DPR RI & Mahfud MD Rapat, Sri Mulyani ke Mana?
52 menit lalu -
Torch Relay SEA Games 2023 Bakal Digelar 1 April di Jakarta
38 menit lalu -
Mahfud MD Kesal Dihujani Intrupsi, DPR: Orang yang Kuat Itu Dapat Tahan Diri ketika Marah
58 menit lalu -
Deputi Penindakan KPK Jadi Kapolda Metro, Firli Bahuri Ucapkan Terima Kasih ke Kapolri
57 menit lalu -
Tantang Mahfud MD Buka Transaksi Rp349 T, Benny K Harman: Saya Tengarai Punya Motif Politik
45 menit lalu -
Tak Mau Diinterupsi, Mahfud MD: Ada Teriak Keluar, Saya Keluar
43 menit lalu -
Kisah Mengharukan si kembar Yance dan Yakob Sayuri yang Hampir Gagal Gabung PSM Makassar
43 menit lalu -
Amnesty: Tanggapan Barat terhadap Ukraina Ungkap Standar Ganda
44 menit lalu -
Jajal Kereta Api dari Maros ke Rammang-Rammang, Jokowi: Orang Bakal Pindah dan Tidak Macet
42 menit lalu
Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Panik

JAKARTA --- Mengalami panik atau serangan panik merupakan rasa takut dan cemas yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan membuat seseorang kewalahan dan biasanya diiringi dengan gejala fisik yang akut seperti jantung berdebar, sulit mengatur napas, hingga diliputi rasa takut.
Lantas apa yang terjadi dalam tubuh saat mengalami serangan panik?
Dilansir dari WebMD, Kamis (2/2/2023), respons "fight or flight (melawan atau lari)" dalam tubuh berada di balik gejala fisik yang intens ini. Biasanya, saat Anda menghadapi ancaman sistem saraf akan langsung bereaksi. Hormon adrenalin membanjiri aliran darah, membuat tubuh dalam keadaan waspada.
Selain itu, detak jantung juga menjadi lebih cepat, sehingga mengirimkan lebih banyak darah ke otot. Begitupun napas menjadi cepat dan dangkal, membuat Anda bisa menghirup lebih banyak oksigen. Gula darah melonjak. Indera juga menjadi lebih tajam.
Dengan serangan panik yang acak, tubuh menjadi waspada tanpa alasan. Para peneliti tidak tahu persis apa yang memicunya. Tetapi efek fisiknya nyata: Selama serangan panik, tingkat adrenalin dalam tubuh dapat melonjak hingga dua setengah kali lipat atau lebih.
Serangan panik mungkin tidak datang secara tiba-tiba seperti yang terlihat. Perubahan fisik dapat dimulai sekitar satu jam sebelum serangan. Dalam sebuah penelitian, orang dengan gangguan panik mengenakan alat yang melacak aktivitas jantung, keringat, dan pernapasan mereka. Hasilnya menunjukkan kadar karbon dioksida yang lebih rendah dari normal, tanda pernapasan cepat dan dalam yang dapat membuat Anda terengah-engah, sejak sekitar 45 menit sebelum serangan panik.
Para ilmuwan masih mempelajari bagaimana serangan panik memengaruhi otak. Ada kemungkinan bahwa bagian otak yang terkait dengan rasa takut menjadi lebih aktif selama serangan panik. Satu studi menemukan bahwa orang dengan gangguan panik memiliki banyak aktivitas di bagian otak mereka yang terkait dengan respons "melawan atau lari".
Penelitian lain telah menemukan kemungkinan hubungan antara gangguan panik dan proses kimia dalam otak. Kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan kadar serotonin, yang dapat memengaruhi suasana hati.
Berita Terkait
- Melihat Sunset Baik untuk Kesehatan Mental, Ini yang Dirasakan Peserta Penelitian
- Takut Sama Laut? Mungkin Anda Idap Talasofobia, Begini Cara Mengatasinya
- Sendirian Saat Kena Serangan Jantung? Ini yang Harus Dilakukan
- Gejala Kanker Kandung Kemih: Susah Buang Air Kecil Hingga Urine Berdarah
- Ketua 1 Abad Diserang, Wasekjen PBNU: yang Harus Dikecam Itu yang Jualan Gus Dur