-
Mahfud MD: DPR dan Pemerintah Sejajar, Jangan seperti Polisi Periksa Copet
56 menit lalu -
Apresiasi Vonis Pemerkosa Anak di Jakut, Ini Penjelasan RPA Perindo
54 menit lalu -
PICAF 2023 Fokus Promosikan Energi Hijau
14 menit lalu -
Masih di Bali, Sri Mulyani Absen Rapat Transaksi Janggal Rp349 Triliun
49 menit lalu -
Sri Mulyani Ungkap Ada Investasi Baru di Indonesia, Apa Itu?
45 menit lalu -
Revisi Cuti Bersama Lebaran 2023 Jadi 19-25 April 2023, Pencairan THR Diminta Lebih Cepat
34 menit lalu -
Polresta Bandung Tangkap Penyerang Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus
47 menit lalu -
BMKG Imbau Warga Sumut Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang yang Berpotensi Banjir
43 menit lalu -
Karyoto Keluar dari KPK, Firli Sampaikan Terima Kasih kepada Kapolri
55 menit lalu -
Andre Onana Merasa Inter Terlalu Diremehkan di Liga Champions
55 menit lalu -
Seusai Heboh Penutupan Patung Bunda Maria, Kapolres Kulon Progo Dimutasi
50 menit lalu -
Kenapa Rusia Dihujani Sanksi Internasional, Sementara Israel Tidak?
38 menit lalu
Ini Bukti Orang Indonesia Hobi Internetan

JAKARTA--Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, aktivitas ruang digital orang Indonesia melebihi rata-rata dunia. Rata-rata aktivitas ruang digital dunia yakni selama 6 jam 37 menit, sedangkan Indonesia 8 jam 36 menit.
"Orang Indonesia ini aktivitas ruang digitalnya melebihi rata rata dunia, dunia itu cuma 6 jam 37 menit dalam sehari, Indonesia netizennya itu menghabiskan rata-rata 8 jam 36 menit, artinya banyak sekali di ruang digital separuhnya," kata Semuel dalam peluncuran status literasi digital Indonesia 2022 yang disiarkan secara daring, Rabu (1/2/2023).
Semuel juga menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Selama pandemi telah menyumbang 21 juta pengguna internet di Indonesia. "Memang pandemi kemarin banyak yang memaksa kita yang tadinya masih tunggu dulu, akhirnya tambahannya 21 juta pengguna yang aktif beraktivitas di ruang digital selama pandemi saja," ujar Semuel.
Namun demikian, kata Semuel, peningkatan jumlah pengguna internet ini tidak diikuti literasi digital yang memadai. Karena itu, Kementerian Kominfo terus mendorong agar peningkatan aktivitas digital ini diikuti dengan pengetahuan untuk memahami risiko yang timbul.
"Banyak penipuan terjadi, terakhir surat undangan dikasih malware yang kalau kita klik menginfeksi HP kita akhirnya kita dirugikan, belum lagi penipuan OTP dan lain lain, itu perlu ditingkatkan kehati-hatian," ujarnya.
Semuel mengatakan, tak hanya ruang fisik, kehati-hatian di ruang digital juga perlu dilakukan. Sebab, saat ini ruang digital dan ruang fisik saling berhubungan.
Karena itu, Kemkominfo mendorong literasi digital dengan empat pilar antara lain digital skil atau kemampuan digital, digital safety atau keamanan dalam dunia digital, digital culture atau budaya digital dan digital ethics atau etika digital.
"Kalau di fisik kita diajari orang tua dari awal, di ruang digital harusnya juga, karena realitas manusia modern itu satu kesatuan antara ruang digital dan fisik," ujarnya.
Berita Terkait
- Ini Dia Provinsi dengan Indeks Literasi Digital Paling Tinggi
- Literasi Digital Provinsi DIY Tertinggi Nasional
- Riset: Bandung dan Sleman Jadi Daerah dengan Literasi Ekonomi Digital Tertinggi
- Kolaborasi Menggelar Vaksin Booster Kedua
- Kirim Banyak Robot ke Bulan, Begini Tujuan Akhir China