-
Hasil Bologna vs Napoli di Liga Italia 2022-2023: Victor Osimhen Cetak Brace, Partenopei Tertahan 2-2
41 menit lalu -
Jatim Juara Umum Anugerah Adinata Syariah KNEKS, Gubernur Khofifah Bilang Begini
58 menit lalu -
Pemekaran Provinsi Natuna Anambas Memasuki Tahap Penting, Gubernur Kepri Mendukung
42 menit lalu -
Hasil Malaysia Masters 2023: Korea Borong 2 Gelar, Indonesia Nestapa
21 menit lalu -
Kabar MA Bakal Kabulkan PK KSP Moeldoko, SBY Sampaikan Pesan Penting Kepada Kader Partai Demokrat
43 menit lalu -
Bos Mooney VR46 Sebut Bezzecchi Sangat Pantas di Tim Pabrikan
35 menit lalu -
Ternyata Ini Pemilik PT Kaltim Prima Coal
28 menit lalu -
Perempuan Cantik Kamboja yang Disapa Marselino Ferdinan Siap Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Argentina di SUGBK
36 menit lalu -
Ganjar Minta Gen Z dan Milenial Optimalkan Media Sosial Sesuai Perkembangan Zaman
31 menit lalu -
5 Potret Jadul Jelly Jelo, Model Majalah Dewasa yang Bikin Gagal Fokus
32 menit lalu -
Imigrasi Deportasi 129 Turis Asing Sejak Januari 2023, Koster Sebut Fakta Ini, Parah
22 menit lalu -
Helikopter TNI AD Jatuh saat Mendukung Latihan Yonif Braja Wijaya, Penyebabnya?
7 menit lalu
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Kantongi Laba Rp1,82 Triliun, Tumbuh 2,01% di 2022
JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) kantongi laba sebesar Rp1,82 triliun pada tahun 2022 atau tumbuh 2,01% dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,788 triliun.
Dikutip Harian Neraca, berkat kenaikan itu mendongkrak laba per saham dasar ke level Rp529,44 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp486,79.
BACA JUGA:
Sementara pendapatan bersih naik 10,5% menjadi Rp16,328 triliun yang ditopang peningkatan penjualan semen kepada pihak ketiga sebesar 9,8% menjadi Rp14,758 triliun. Lalu penjualan beton siap pakai kepada pihak ketiga terkerek 20,9% menjadi Rp1,293 triliun. Demikian juga dengan penjualan semen kepada pihak berelasi terangkat 14,4% menjadi Rp246,7 miliar.
Walau beban pokok pendapatan membengkak 15,9% menjadi Rp11,185 triliun. Tapi laba kotor tetap terungkit 0,33% menjadi Rp5,143 triliun. Kemudian total kewajiban bertambah 11,3% menjadi Rp6,139 triliun.
BACA JUGA:
Pada sisi lain, jumlah ekuitas menyusut 5,3% menjadi Rp19,566 triliun. Tahun ini, perseroan menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun. Angka tersebut tak berbeda jauh dari capex Rp1 triliun yang dianggarkan pada 2022.