-
Asnawi Mangkualam Resmi Jadi Pemain Ansan Greeners Sejak Pekan Lalu
58 menit lalu -
Frank Lampard Dipecat, Gary Neville: Dia Korban Ekspektasi Terlalu Tinggi di Chelsea
45 menit lalu -
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI di 2020 Lebih Baik dari Negara G20 dan ASEAN
52 menit lalu -
Twitter akan Izinkan Pengguna Menandai Informasi Salah
36 menit lalu -
Bersepeda Kembali Jadi Rutinitas Kiper PSIS Sambil Menunggu Kepastian Liga 1
57 menit lalu -
Combiphar Umumkan Akuisisi Air Mancur Group
58 menit lalu -
Jose Mourinho Kirim Pesan kepada Frank Lampard
39 menit lalu -
5 Pesepakbola yang Bangkit dari Kemiskinan, Nomor 1 Jadi Pemain Terkaya Dunia
37 menit lalu -
Satu Pemain Indonesia di Qatar Masuk Pantauan Shin Tae-yong
23 menit lalu -
Mentan Ungkap 3 Jurus Tekan Impor
58 menit lalu -
Tak Patuh, Model Asal Portugal Ini Gagal Jadi Pacar Cristiano Ronaldo
22 menit lalu -
Menaker: Pengangguran Butuh Tambahan Skill di Era Industri 4.0
28 menit lalu
Impor Pupuk hingga Kendaraan Naik Selama Oktober 2020

JAKARTA - Impor Indonesia mengalami penurunan pada Oktober sebesar 6,79% dibandingkan sebelumnya (month to month/MtM). Adapun angka impor pada Oktober adalah USD10,78 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, meskipun turun, ada beberapa barang yang mengalami peningkatan dari sisi impor. Misalnya golongan bijih, perak, dan abu logam mengalami peningkatan terbesar, yaitu USUd36,5 juta atau 74,28%.
Baca Juga: BPS: Impor RI Oktober Hanya USD10,7 Miliar, Turun 26%
Golongan barang dengan peningkatan terbesar berikutnya adalah bahan kimia anorganik USD30,5 juta atau setara 29,27%. Selanjutnya ada impor kendaraan dan bagiannya USD17,8 juta atau setara 6,35%.
Lalu ada impor pupuk juga yang meningkat USD15,5 juta atau setara 16,73%. Dan terakhir impor mesin dan peralatan mekanis USD12,4 juta atau setara 0,70%.
Baca Juga: Terungkap RI Masih Impor Produk Pertanian
"Peningkatan terbesar dibandingkan bulan lalu ada bijih, perak dan abu logam, bahan kimia anorganik alamo peningkatan, produk kendaraan dan bagiannya, pupuk, mesin dan peralatan mekanis," ujarnya dalam paparan virtual, Senin (16/11/2020)
Sementara itu, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan impor. Misalnya golongan mesin dan perlengkapan elektrik senilai USD200,9 juta atau 11,90%). Kemudian ada juga impor ampas/sisa industri makanan turun USD86,8 juta atau setara 36,85%.
Lalu ada kapal, perahu, dan struktur terapung turun USD74,5 juta atau setara 49,90%. Kemudian ada gula dan kembang gula USD48,5 juta atau 24,12%, serta plastik dan barang dari plastik USD35,7 juta 6,28%.
"Kelompok yang alami penurnan tebesar, mesin dan perlengakan elektrik," ucapnya