-
Alexandre Polking Ungkap Target Thailand di Piala WAFF 2023
58 menit lalu -
Telkomsel gelar Enterprise Solution Day 2023
59 menit lalu -
5 Negara Asia Barat yang Bisa Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Maret 2023, Nomor 1 Dipuji Publik Tanah Air!
56 menit lalu -
Pemkot Denpasar-Mossel Bay Afsel Teken MoU Sister City
59 menit lalu -
5 Alasan Shin Tae-yong Bakal Bawa Timnas Indonesia U-20 Berjaya di Piala Asia U-20 2023, Nomor 1 Ajang Pembuktian!
52 menit lalu -
Prakiraan Cuaca Bali Rabu 1 Februari 2023: BMKG Rilis Peringatan Dini, Waspada
51 menit lalu -
Sri Mulyani Bantah Anggaran Kemiskinan Rp460 Triliun Habis untuk Rapat di Hotel
48 menit lalu -
Yeremia Rambitan Akui Kondisinya Masih Belum 100 Persen Usai Tembus 16 Besar Thailand Masters 2023
34 menit lalu -
RS Bandung Kiwari Terbakar, Petugas Evakuasi Pasien
43 menit lalu -
Jadwal Pemadaman Listrik Jogja Hari Ini, Rabu 1 Februari 2023, di Bantul Mati Lampu
18 menit lalu -
Pemkot Siapkan Rp 5 Miliar Antisipasi Inflasi
58 menit lalu -
5 Pesepakbola Termahal dalam Sejarah Transfer Liga Inggris, Nomor 1 Enzo Fernandez!
56 menit lalu
Imbas Perubahan Iklim, Negara ini Terpaksa Relokasi Lusinan Desa

GenPI.co - Perubahan iklim yang membuat naiknya permukaan membuat negara Vanuatu terpaksa melakukan relokasi lusinan desa.
Bicara kepada AFP, Kamis (1/12), Menteri Perubahan Iklim Ralph Regenvanu mengatakan rencana relokasi itu dilakukan dalam 2 tahun ke depan.
Dia mengatakan, menangani dampak pemanasan global merupakan tantangan besar yang dihadapi 300.000 penduduk Vanuatu yang tinggal di gugusan pulau yang terbentang antara Australia dan Fiji.
Regenvanu mengatakan respons pasti akan melibatkan relokasi komunitas yang telah lama ada dari daerah pesisir.
Perubahan iklim mendorong permukaan laut lebih tinggi dan memicu badai yang lebih ekstrem.
Dia mengatakan pemerintah Vanuatu telah mengidentifikasi "puluhan" desa di "daerah berisiko" untuk dipindahkan "dalam 24 bulan ke depan".
Sementara itu, pemukiman lain juga telah dialokasikan untuk dipindahkan dalam jangka panjang.
"Ini akan menjadi tantangan besar dan tragedi besar bagi banyak orang yang harus meninggalkan tanah leluhur mereka untuk pindah ke tempat lain, tapi itulah kenyataannya," Regenvanu.
Negara kepulauan Pasifik dataran rendah, seperti Vanuatu, sudah mengalami dampak perubahan iklim.
Setengah dari populasi Vanuatu terkena dampak ketika Topan Pam menghantam ibu kota Port Vila pada tahun 2015.
Bencana itu menewaskan selusin orang, merusak tanaman, dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Vanuatu diperingkat sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, kerusakan akibat badai, banjir dan tsunami, menurut Laporan Risiko Dunia tahunan.
Negara-negara Pasifik lainnya juga ingin memindahkan komunitas yang terancam, termasuk Fiji di mana lusinan desa telah dialokasikan untuk relokasi karena dampak krisis iklim.(*)
Jangan lewatkan video populer ini: