-
Sosok Sederhana Alam Ganjar Cerminan Sang Ayah Ganjar Pranowo
56 menit lalu -
Armenia's Parliament Votes to Join the International Criminal Court, Straining Ties With Ally Russia
58 menit lalu -
Motor Tabrakan dengan Truk di Bogor, 1 Orang Tewas
54 menit lalu -
Wardah Ajak Mahasiswa Undiknas Jaga Kulit dengan Sunscreen
49 menit lalu -
Kronologi Anak Tikam Ayah Kandung di Depok, Berawal dari Cekcok Mulut
49 menit lalu -
Mentan Belum Masuk Indonesia, Harusnya 1 Oktober Tiba di Jakarta
51 menit lalu -
Niger's Junta Says Jihadis Kill 29 Soldiers as Attacks Ramp Up
45 menit lalu -
Klasemen Sementara Perolehan Medali Asian Games 2023, Selasa 3 Oktober Pukul 18.00 WIB: Tertahan di 13, Indonesia Masih Ungguli Malaysia dan Singapura
26 menit lalu -
Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui
45 menit lalu -
Menelusuri Jejak Mentan di Eropa Sebelum Hilang
47 menit lalu -
Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak, Jokowi Tunjuk Harvick Hasnul Jadi Mentan Ad Interim
44 menit lalu -
Imbal Hasil Dapen 4 BUMN Ini Tak Masuk Akal
44 menit lalu
IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat ke 6.754
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan hari ini Selasa (30/5/2023). Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.635-6.754.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin, terbilang cukup tricky, dimana sempat melemah melebihi -0.5%, kemudian ditutup hanya melemah -5 poin.
"Terlihat ada dorongan dari beberapa saham big caps, misalnya rebound pada saham GOTO, dan beberapa saham-saham perbankan lainnya yang secara teknikal juga terlihat indikasi menguat, seperti BBNI BMRI," tulis William dalam analisisnya.
Menurut William, menarik bahwa walaupun tekanan jual pada saham-saham pertambangan masih berlanjut, namun IHSG berhasil kembali ditutup melemah tipis hampir tidak ada pelemahan, tertopang oleh saham-saham big caps tersebut.
"Seolah, pelemahan sektor pertambangan sudah tidak perlu diperhatikan, karena akan ada sektor baru yang menjalankan perannya mendorong kenaikan IHSG," kata dia.