-
Hasil Latihan Bebas 2 MotoGP Portugal 2023: Marc Marquez Terpental dari 10 Besar, Pol Espargaro Kecelakaan Parah!
57 menit lalu -
Penyebab Borneo FC Gagal Menang atas Arema FC di Liga 1 2022-2023
46 menit lalu -
Cek di Sini, Jadwal Imsak dan Buka Puasa Semarang Raya, Sabtu 25 Maret 2023
37 menit lalu -
Sempat Bersaing untuk Juara Dunia Musim Lalu, Aleix Espargaro Jaga Optimisme Jelang MotoGP 2023
51 menit lalu -
Klasemen Liga 1 2022 Setelah Persib Bungkam Bhayangkara FC: Persik Amazing, Arema FC Tertahan
33 menit lalu -
DMI Maluku Utara Minta Muktamar Segera Digelar Untuk Jaga Marwah Organisasi
39 menit lalu -
PYCH Cafe Jual Makanan dan Kopi Asli Papua
56 menit lalu -
Link Live Streaming Kualifikasi Piala Eropa 2024: Prancis vs Belanda
22 menit lalu -
10 Rumah di Kompleks TNI Kebayoran Lama Terbakar, Diduga Disebabkan Korsleting Listrik
47 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Pekalongan, Tegal, Batang, Brebes, 25 Maret 2023
12 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Solo Raya Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023
22 menit lalu -
Jumat Pertama Ramadan, Israel Malah Tutup Masjid Al-Aqsa
28 menit lalu
Humor Gus Dur: 2 Hal yang Membuatnya Dekat dengan Tionghoa

JAKARTA - Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sering melontarkan humor yang segar. Humor itu dapat menghadirkan tawa dan mencairkan suasana.
Sepert saat Gus Dur berkunjung ke luar negeri, dengan mayoritas penduduknya keturunan Tionghoa.
Dalam buku 'Tertawa Bersama Presiden Gus Dur' karya Hermawan Sulistyo, negeri pertama yang dikunjungi Gus Dur sebagai Presiden RI saat itu adalah Singapura.
Sebagai presiden baru yang dikenal pluralis, ia menerima sambutan meriah. Seluruh ballroom Hotel Shangri-la Singapore dipenuhi undangan.
Selain para pejabat, mayoritas undangan terdiri atas para pengusaha dan wakil negara-negara lain yang memiliki kedutaan besar di negeri kota itu.
Membuka salam, Gus Dur mengucapkan "Ni hou..." Tepuk tangan langsung terdengar dari ruangan yang dipenuhi tamu itu.
Setelah itu, Gus Dur berpidato dalam bahasa Inggris. Gus Dur mengaku tak bisa berbahasa China. Meski begitu, ia memiliki hubungan dengan China.
BACA JUGA:Humor Gus Dur: Ketika Presiden Ditanya Tukang Cukur Rambut
Dia menyatakan sang putri yakni Yenny Wahid adalah sinolog atau ahli China lulusan UI. Kemudian Gus Dur melanjutkan, salah seorang nenek moyangnya adalah migran China bermarga Tan yang datang ke Indonesia sekitar 500 tahun lalu.