-
Kejari Jelaskan Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah di Sleman
32 menit lalu -
Klasemen Liga 1 2022 Setelah Arema Bekuk Rans FC: Debut Putu Gede Sempurna, Jan Olde Fantastis
54 menit lalu -
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Hebat di Pabrik Kasur PT Gratec Jaya Indonesia Bogor
52 menit lalu -
Instruksi Kapolri tak Digubris, Anggota Polisi Terus Saja Bermasalah
43 menit lalu -
Kajol Indonesia Dukung Ganjar Beri Bantuan BPJS dan Oli Murah Untuk Diver Ojol di Bogor
32 menit lalu -
Respons La Nyalla Soal Klaim Erick Thohir Didukung 60 Voters
28 menit lalu -
Gol Tunggal Majed Osman Bawa Dewa United Taklukkan Borneo FC
56 menit lalu -
Jelang Piala Asia dan Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong Gelisah dan Bingung
52 menit lalu -
KPK Periksa Tukang Cukur Lukas Enembe
48 menit lalu -
Pengusaha Pede Pertumbuhan Ekonomi RI di 2023 Capai Target
56 menit lalu -
Kabar Baik, PT ASDP Menerapkan Ramah Lingkungan di Pelabuhan
37 menit lalu -
Kieran Trippier Sebut Declan Rice Lebih Baik daripada Casemiro
34 menit lalu
0
Hujan Deras, Rumah Warga Terendam Banjir

Selain merendam badan jalan, air hujan juga merendam rumah warga. Lokasi yang terendam banjir seperti di jalan menuju Kampus Unud Jimbaran atau depan kantor Camat Kuta. Kemudian di Jalan Bypass Ngurah Rai sekitaran Depo Bluebird Jimbaran, Gang Mawar Jimbaran, Jalan Siligita Benoa, hingga beberapa ruas jalan dan perumahan di wilayah kelurahan Jimbaran dan Benoa.
Camat Kutsel Ketut Gede Arta, mengatakan genangan air muncul sejak Rabu malam. Pemicunya curah hujan yang mengguyur wilayah Kuta Selatan cukup lebat dan berlangsung sejak sore hari. Selain badan jalan, beberapa rumah warga juga ikut terendam. Salah satu rumah warga yang terendam banjir berada di Jalan Bypass Ngurah Rai. Lokasi itu diketahui memang kerap kali menjadi langganan banjir, utamanya saat hujan deras mengguyur. Genangan air setinggi hampir satu meter itu memaksa sejumlah penghuni kos tidur di luar. Sebab air hujan masuk sampai ke kamar mereka. Bahkan beberapa penghuni kost memilih untuk mengungsi ke lokasi lain, sambil menungggu air surut.
"Kondisi air mulai naik sejak pukul 21.00 Wita. Air semakin tinggi dan melewati tembok pembatas kamar kos," kata Gede Arta.
Namun menjelang dini hari banjir sudah mulai surut. "Beruntung tidak ada rob, jadi prosesnya cepat. Kalau terjadi rob, bisa sampai pagi genangan airnya," imbuhnya.
Dikatakan, dari hasil penelusuran banjir yang terjadi di sejumlah titik akibat tumpukan sampah yang menyumbat beberapa saluran air. Untuk itu dia mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampahnya dari rumah secara mandiri.
"Upaya pencegahan sebenarnya sudah kita lakukan. Info dari BMKG juga sudah kita teruskan kepada para kaling. Cuma karena volume air cukup besar, jadi tidak bisa dilakukan pengendalian secara maksimal," kata Gede Arta. *dar
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali