-
Persiapan Mudik Lebaran 2023: Jasa Raharja Survei Jalur Pantura
55 menit lalu -
Kapolri: Satgas Damai Cartenz Cari Keberadaan Pilot Susi Air
56 menit lalu -
Majed Osman Cetak Gol Tunggal, Dewa United Menang Atas Borneo FC
40 menit lalu -
Sri Mulyani Bakal Buat 'Bank Dunia' untuk Pemda
56 menit lalu -
5 Negara Top Dunia yang Pernah Dikalahkan Bolivia sang Calon Lawan Timnas Indonesia, Nomor 1 Juara Piala Dunia 3 Kali!
44 menit lalu -
BMKG: Jayapura Diguncang 4 Kali Gempa Malam Ini
49 menit lalu -
Evakuasi 123 Orang Korban Gempa Turki, KBRI Ankara: Kami Minta Segera Kabari Keluarga
55 menit lalu -
Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di Banjarmasin dan Jepara, Ini Hasilnya
54 menit lalu -
RI Alami Kelebihan Pasokan Listrik, Apa Dampaknya ke PLN?
41 menit lalu -
Memelesat di 2022, BRI Danareksa Punya Target Baru Tahun Ini
26 menit lalu -
Asnawi Mangkualam Pergi Diam-Diam, Anak Shin Tae-yong Heran
23 menit lalu -
Bea Cukai Yogyakarta Lakukan Pemeriksaan Lokasi ke PT ESG, Ternyata Ini Tujuannya
41 menit lalu
0
Hujan Deras, Puluhan Rumah di Jembrana Kebanjiran

Genangan air mencapai setinggi pinggang orang dewasa sempat merendam sebanyak 85 rumah warga di dua desa tersebut.
Dari informasi, peristiwa banjir di Desa Kaliakah sempat merendam sebanyak rumah 70 KK yang ada di wilayah Banjar Kaliakah. Selain luapan air dari saluran drainase, banjir di Desa Kaliakah yang terjadi pada sekitar pukul 19.00 Wita itu, juga dipicu luapan air dari Sungai Kaliakah. Hal itu karena pintu Bendung Banyubiru I di Sungai Kaliakah tertutup sampah kayu dan pohon bambu sehingga air meluap di utara bendung.
Sementara banjir di Desa Tuwed, dilaporkan sempat merendam rumah 15 KK di Banjar Puseh. Banjir yang juga terjadi hampir bersamaan dengan di Kaliakah itu, terjadi karena luapan air dari saluran drainase setempat. Di mana bangunan saluran drainase di wilayah tersebut, lebih tinggi dari kawasan pemukiman warga sehingga air meluap ke rumah-rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, Selasa kemarin, mengatakan setelah menerima laporan banjir di Kaliakah pada Senin malam, sempat menerjunkan anggota ke lapangan.
Selain menggenangi areal pekarangan rumah warga, di beberapa rumah warga juga terjadi air yang sampai masuk ke dalam rumah.
Namun, kata Agus, warga menolak untuk dievakuasi. Pasalnya air yang sempat merendam rumah warga sudah mulai surut pada Senin malam tersebut. "Dari hasil asesmen kami, ada sekitar 70 KK yang terdampak. Air naik hampir setinggi pinggang orang dewasa karena ada luapan air dari got (saluran drainase) dan Sungai Kaliakah," ucap Agus. *ode
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali