-
Simone Inzaghi: Lazio Akan Kedatangan Pemain Baru
50 menit lalu -
Hamdan Zoelva: Bawaslu Berhak Diskualifikasi Paslon Pilkada Jika Terbukti Melanggar Hukum
58 menit lalu -
Wagub Sebut Okupansi Rumah Sakit Covid-19 di DKI Sebenarnya Berkisar 60 Persen
53 menit lalu -
Hakim Ingatkan Penyampaian Sengketa Pilkada tak Bertele-tele
52 menit lalu -
Pemkot Tangsel Jadi Klaster Covid-19, 131 ASN Positif 4 Meninggal
54 menit lalu -
KPK Cecar 7 Anggota DPRD Jabar Soal Dana Banprov Indramayu
43 menit lalu -
Menyamar Jadi Pelanggan, Polisi Tangkap Pasutri Otak Bisnis Prostitusi Online Libatkan Anak
47 menit lalu -
HBA Kritik Kemenhub, dari Rambu Sungai hingga Runway Bandara Sultan Thaha
52 menit lalu -
Barcelona Punya Utang Besar, Semoga Bisa Segera Lunas
42 menit lalu -
Salam Perpisahan Papu Gomez Jelang Kepindahan ke Sevilla
31 menit lalu -
Koeman Incar Piala Copa del Rey, Begini Peluangnya
59 menit lalu -
Anis dan Bilqis Tewas Terseret Banjir Saat Berwisata di Air Terjun Kalate Mbira
57 menit lalu
Hong Kong Terancam, Legislator Pro Demokrasi Undur Diri Massal

GenPI.co - Anggota legislatif pro demokrasi di Hong Kong ramai-ramai mengundurkan diri. Hal itu sebagai reaksi atas kekecawaan terhadap didiskualifikasikannya 4 rekan mereka di lembaga parlemen
Sebanya 15 anggota oposisi yang tersisa dari 70 kursi Dewan Legislatif mundur dari kursi jabatannya. Padahal, mereka adalah suara terakhir pro-demokrasi yang ada di parlemen.
BACA JUGA: China Tebar Kengerian Lewat Rudal Baru Misterius
Empat anggota legislatif pro demokrasi itu sendiri diusir dari parlemen lantaran dianggap membahayakan keamanan nasional.
Reuters, Kamis (12/11), menyebut pengunduran massal tersebut dilakukan karena mereka melihat masih ada upaya dari Beijing untuk menekan demokrasi di Hong Kong.
"Saya kira ini protes terakhir di Legco," kata anggota pro-demokrasi Lam Cheuk-ting seperti dikutip GenPI.co dari Reuters.
Politisi oposisi sempat membentangkan spanduk berisi protes dari lantai dua gedung, dengan pesan "Carrie Lam merusak Hong Kong dan melukai rakyatnya. Dia akan bau selama 10.000 tahun."
Sementara itu, masyarakat pendukung demokrasi terus mengajukan tuntutan mereka di jalan selama berbulan-bulan. Tidak jarang aksi protes disertai dengan kekerasan.
Namun pengunduran massal itu menimbulkan polemik di kalangan oposisi itu sendiri. Salah satu demonstran menyebut aksi itu justru membuat anggota pro demokrasi kehilangan suara di parlemen.
BACA JUGA: Jika Biden Menang Pemilu, Bagaimana Perang Dagang dengan China?
"Setelah mereka mengundurkan diri, kami bahkan tidak memiliki siapapun di pihak kami yang memiliki hak suara di Legco," kata demonstran bernama Jasmine Yuen itu.
Nasib oposisi politik Hong Kong memang sudah melemah terlebih setelah adanya pandemi. Para kritikus di sana menilai alasan tersebut (pandemi) sebagai upaya untuk mematikan momentum kubu pro-demokrasi.(*)
Video viral hari ini: