-
Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, IKN Nusantara Tancap Gas
56 menit lalu -
Tak Temukan Bukti, Bareskrim Gugurkan 2 Laporan Terkait Brigadir J Ini
45 menit lalu -
Soal RKUHP, Pemerintah Didorong Libatkan Praktisi Hukum
51 menit lalu -
Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J Fakta Tidak Adanya Kekerasan Seksual ke Istri Sambo
44 menit lalu -
Anastasya Khosasih Nongkrong di Kafe Pakai Mini Dress, Netizen: So Sensual
42 menit lalu -
Dari Ruangan Khusus Mako Brimob, Ferdy Sambo Bilang Begini
36 menit lalu -
Apeksi Sukses Gelar Rakernas 2022 di Padang, Warga Antusias Ikuti Rangkaian Acara
16 menit lalu -
Kuasa Hukum Ferdy Sambo Terancam Dipidana Jika Terlibat Merekayasa Informasi
11 menit lalu
Hati-Hati! Ini Tanda dan Bahaya Seseorang Kecanduan Media Sosial

GenPI.co Jateng - Kecanduan media sosial (medsos) mungkin bagi beberapa orang merupakan hal yang biasa.
Hal ini lantaran dalam setiap hari penggunaan gawai yang berisi aplikasi medsos sudah menjadi hal yang penting.
Namun, ternyata penggunaan media sosial yang berlebih dapat menimbulkan kecanduan seperti halnya penggunakan narkoba, rokok, dan miras.
Sama halnya dengan zat adiktif, penggunaan media sosial juga dapat memicu tumbuhnya hormon endorfin (memunculkan rasa bahagia).
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa sekaligus psikiater Rumah Sakit Dokter Oen Solo Baru, Debree Setiawan, menjelaskan ada 5 tanda seseorang kecanduan medsos.
"Waktu luang yang seharusnya digunakan untuk mengisi energi jiwa dan untuk istirahat juga terganggu," kata dia, dalam channel Youtube droen_solobaru.
Berikut 5 tanda kecanduan medsos.- Kecanduan sampai lupa segalanya.
- Kebutuhan akan hal tersebut terasa meningkat.
- Jika terjadi hambatan dalam akses media sosial, bisa menunjukan emosi yang tidak stabil.
- Melakukan hal-hal di media sosial yang tidak sesuai realitas.
- Sulit mengendalikan misal ada gangguan internet akan marah.
"Kalau dari 5 ciri itu ada 3 saja itu sudah harus dibantu oleh obat ke psikiater," imbuh dr. Debree.
Berikut 5 bahaya kecanduan medsos.- Fungsi tugas pekerjaan terganggu (disabilitas pekerjaan).
- Relasi dunia nyata terganggu.
- Kesehatan menjadi terganggu.
- Waktu luang menjadi tidak bermanfaat.
- Menjadi distress.
"Jika mengalami hal tersebut itulah saatnya harus berkonsultasi ke psikolog atau psikiater," jelas dia.(*)
Kalian wajib tonton video yang satu ini: