-
Hasil Lazio vs Fiorentina di Liga Italia 2022-2023: Biancocelesti Ditahan La Viola 1-1
51 menit lalu -
Persija Jakarta Bersaing dengan Persib Bandung di Klasemen Liga 1 2022-2023, Riko Simanjuntak Beri Peringatan Begini
41 menit lalu -
Ken Kawauchi Gabung Honda, Alex Rins Kian Percaya Diri Tatap MotoGP 2023
38 menit lalu -
Ramalan Zodiak Hari ini: Cancer Jangan Boros, Libra Bisnis Baru, Aquarius Karier Menanjak
51 menit lalu -
Gelar Konsolidasi Songsong Pemilu 2024, Perindo Pesisir Barat Siapkan Program Pro Rakyat
53 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Ungkap Perasaannya Usai Akhiri Penantian Gelar Super 500
51 menit lalu -
Terungkap! Ada Perjanjian Politik Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Apa Isinya?
50 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Cetak Sejarah Baru
21 menit lalu -
Asnawi Mangkualam Tegaskan Satu Hal Usai Jadi Penggawa Baru Jeonnam Dragons
21 menit lalu
Harga Emas Tembus USD1.800/Ounce, Naik Tiga Hari Berturut-turut

CHICAGO - Harga emas menembus level psikologis USD1.800 pada akhir perdagangan (Jumat pagi WIB). Harga emas naik memperpanjang keuntungan dalam tiga hari berturut-turut, didorong beberapa permintaan safe haven dan dolar AS yang lebih lemah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange naik USD3,50 atau 0,19% menjadi USD1.801,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD1.806,90 dan terendah sesi di USD1.793,20.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun, Ini Pemicunya
Harga emas pun berhasil menembus level kunci pada perdagangan Kamis, karena meningkatnya kekhawatiran akan resesi global mendorong beberapa permintaan safe haven membeli logam kuning.
Beberapa bank besar AS juga memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga dan inflasi yang membandel akan menyebabkan resesi AS pada tahun 2023. Pembalikan kurva imbal hasil AS juga dirasakan oleh beberapa pelaku pasar sebagai indikator resesi yang akan datang.
Baca Juga: Harga Terbaru Emas Antam Hari Ini, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Sementara itu, dolar melemah karena para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,31% menjadi 104,7760. Penurunan dolar membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas juga mendapat dukungan karena permintaan ritel China untuk emas diperkirakan akan meningkat tajam, menurut analis pasar.