-
Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 329 Hari Ini
51 menit lalu -
Elektabilitas Erick Thohir Perlahan Naik, Zulhas: Jaga Kinerja!
34 menit lalu -
KPK Proses Dugaan Korupsi Kouta Rokok Kena Cukai di Kepri
33 menit lalu -
Biodata dan Agama I Wayan Koster Gubernur Bali yang Tolak Timnas Israel U-20 Bertanding di Pulau Bali
28 menit lalu -
Pemasangan Mahkota Tuga Pancakarsa Senilai Rp500 Juta Akan Dilakukan Setelah Lebaran 2023
45 menit lalu -
Airlangga Hartarto Berbicara 4 Mata dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas
46 menit lalu -
5 Pembalap Terbaik MotoGP di Yamaha Sepanjang Masa, Nomor 1 Valentino Rossi
41 menit lalu -
RI Cari Akses Keuangan UMKM di Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean
37 menit lalu -
Alhamdulillah, Indra Mendapat Bantuan dari Pemprov Sumbar
38 menit lalu -
Rayakan 20 Tahun Forerunner, Garmin Siap Meluncurkan Smartwatch Khusus Pelari
57 menit lalu -
Kemewahannya Bikin Heboh, AKP Agnis Juwita Manurung Diperiksa Propam
39 menit lalu -
Direksi-Komisaris BUMN Rangkap Jabatan Dilarang Terima Gaji Double
33 menit lalu
0
Harga Beras Naik di Seluruh Provinsi

Saat ini, pemerintah tengah melakukan operasi pasar sehingga harga beras kembali stabil. Ia memerintahkan Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar, tetapi hal tersebut baru membuat harga bahan pokok ini turun sedikit.
"Memang naik di semua provinsi. Ini yang sedang kita lakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi terus dilakukan awal Januari. Tapi baru turunnya sedikit minggu-minggu. Ini terus kita lakukan operasi pasar," ujarnya saat mengecek harga pangan pokok di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (2/2).
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan penyerapan beras produksi lokal untuk memenuhi ketentuan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton.
"Kita tetap mengutamakan produk dari dalam negeri yang menurut prediksi BPS dan Kementerian Pertanian, mulai Februari pertengahan sudah mulai ada panen di beberapa wilayah tapi panen raya itu mulainya Maret," katanya saat konferensi pers di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis.
Penyerapan beras hasil produksi lokal, lanjutnya, baru akan dilakukan pada bulan April hingga Juni karena pada hasil panen raya di bulan Maret didahulukan untuk kepentingan penggilingan di setiap wilayah dan diserap terlebih dahulu untuk pasar dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
"Dari target kita 2,4 juta itu, 70 persen harus bisa kita serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya, itu kita akan serap 30 persen," jelasnya.
Lebih lanjut Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas menuturkan bahwa Bulog tetap mengambil langkah untuk impor beras guna menjaga stabilisasi stok dan harga menjelang datangnya panen raya. Saat ini Bulog telah memiliki stok sebanyak 594 ribu ton termasuk 200 ribu ton di antaranya merupakan beras impor yang tengah dalam perjalanan.
"Ada dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar. Beras impor itu ditargetkan masuk ke Indonesia paling lama 15 Februari," ucapnya.
Adapun dari awal tahun hingga kemarin, Bulog telah menggelontorkan 186 ribu ton beras untuk operasi pasar di seluruh Indonesia dengan menyalurkan beras dari program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Bulog pun menjamin ketersediaan beras di masyarakat akan selalu stabil meskipun di pasar ada sedikit kenaikan harga.
"Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang gini dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini sudah ada tambahan dari beras impor," sebut Buwas.
Selain melakukan operasi pasar dengan menjalankan SPHP, Bulog juga melibatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita.
Buwas mengatakan beras cadangan pemerintah (CBP) siap dilempar demi menekan kenaikan harga beras yang kini terjadi di berbagai daerah.
"Sudah siap kami edarkan 315 ribu ton itu akan segera kita turun untuk operasi pasar," katanya saat dipanggil Jokowi ke Istana Negara Jakarta membahas permasalahan beras, Selasa (31/1) lalu.
Bulog akan menjual beras premium ini seharga Rp8.300 per kg. Agar beras tidak ditimbun, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Food Station untuk melakukan pengawasan. "Semuanya akan kami habiskan untuk operasi pasar Januari, Februari, sampai nanti Maret," tandasnya. *
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali