-
Menakar Nasib Hokky Caraka CS Setelah Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
59 menit lalu -
Daftar Bakal Calon Lawan Timnas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
44 menit lalu -
Steve Kerr Ungkap Penyebab Keberhasilan Golden State Warriors Menang Comeback atas New Orleans Pelicans
54 menit lalu -
Curah Hujan Masih Tinggi, Ancaman Longsor Jelang Arus Mudik
47 menit lalu -
Soroti Kematian Bripka AS, Mahasiswa Bakar Lilin di Depan Polda Sumut
25 menit lalu -
Persija Jakarta Dibungkam Persita Tangerang, Thomas Doll Marah
55 menit lalu -
Zoom Hadirkan Fitur AI Zoom IQ Versi Terbaru, Bisa Tulis Ringkasan Hasil Rapat!
10 menit lalu
Harga BBM Jenis Pertamax Naik, Warganet Sindir Telak Putri Megawati: Ditunggu Video Nangisnya
Naiknya harga-harga bahan pokok utamanya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax cukup menyita perhatian publik.
Apalagi pemerintah mewacanakan akan menaikkan harga Pertalite dan gas LPG 3 kilogram.
Ketua DPR RI Puan Maharani tak luput dari rongrongan publik. Masyarakat nampaknya belum lupa dengan aksi protes Puan Maharani dan ibunya, Megawati Soekarnoputri atas kenaikan harga BBM di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Dulu Tegas Ditolak, BLT Minyak Goreng Sekarang Malah Jadi Senjata, Pengamat: Kok Bu Megawati Diam?
Bahkan kala itu, kedua tokoh sentral PDI Perjuangan tersebut sampai mempertontonkan aksi menangis karena tidak tega dengan penderitaan rakyat.
Seperti yang terlihat pada postingan terbaru Puan di Instagram. Puan memberi ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H.
Unggahan tersebut justru direspon sinis warganet. Mereka ramai-ramai menyindir putri Ketua Umum PDIP itu.
"Kok ga nangis sih, gak ada drama nangis lagi aih. Aki rindu demo mu yg dulu nangis2," sindir @syaef***.
"Ditunggu video nangisnya," timpal @dhani***.
"Kami rindu tangisanmu ibuuu," sambung @agus***.
Diketahui, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax naik menjadi Rp12.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 per liter sejak 1 April kemarin.
Pemerintah berdalih kenaikan tersebut merujuk pada harga minyak dunia yang melambung hingga di atas 100 dolar Amerika Serikat per barel. Hal ini disebabkan karena adanya krisis geopolitik.