-
Pamer Pose Mennggoda, Vanessa Angel: Cash Aja Enggak Usah Transfer
3 jam lalu -
VIDEO: Baru Rilis, Trailer Milea: Suara Dari Dilan Tembus 1 Juta Penonton
16 jam lalu -
Ecto-1 Ghosbusters Siap Tampil Kembali Di Bioskop Rilis Tahun Depan
22 jam lalu -
2020 Peugeot Hadirkan 2008 Versi Listrik, Tapi?
22 jam lalu -
Sirkuit Sentul Bogor Siap Gelar Balap Gokart Berkelas International
19 jam lalu -
Apa Saja Manfaat dari Mematikan Lampu Saat Tidur?
17 jam lalu -
Sistem Pendidikan SDM Transportasi Bakal Dirombak
15 jam lalu -
Budaya Patriarki Jadi Tantangan Terbesar Kesetaraan Gender di Indonesia
18 jam lalu -
Hotman Paris Bahas Perselingkuhan, Warganet Singgung Eks Dirut Garuda
15 jam lalu -
Suzuki Peduli Angkot 2019
20 jam lalu -
DPR RI Dukung Penguatan Kerja Sama Ekonomi dengan Djibouti
15 jam lalu -
Penjualan Gawai Meningkat Jelang Akhir Tahun
14 jam lalu
0
Guru Agama Islam Mengajar di 6 Sekolah

Dari 50 sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK, baru ada guru agama Islam 35 orang, kurang lagi 15 guru. Bahkan satu guru bisa mengajar di 6 sekolah. Sementara jatah CPNS untuk guru Agama Islam belum ada.
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem, Asmuni, menuturkan rata-rata tiap guru agama Islam mengajar di 2 sekolah hingga 3 sekolah. Bahkan ada yang mengajar hingga 4 sampai 6 sekolah. Jumlah guru agama Islam belum ideal. Beberapa kali telah mengusulkan ke pusat agar dibuka formasi jatah CPNS untuk guru Agama Islam. Namun sejak lima tahun terakhir belum pernah ada.
Dikatakan, pada tahun 2019 ini, sebanyak 5 guru Agama Islam pension. Sehingga semakin menyulitkan pembelajaran agama Islam untuk siswa di Karangasem. Selain kesulitan formasi CPNS guru Agama Islam, juga sulit mengangkat guru kontrak pusat. Sehingga banyak guru pengabdi yang membantu mengajar agama Islam di sejumlah SD. "Saya telah berusaha agar pemerintah pusat membuka formasi CPNS, tetapi beberapa tahun terakhir belum pernah diberikan jatah. Jumlah guru Agama Islam terus berkurang," kata Asmuni di kantor Kemenag Karangasem, Senin (4/11).
Guru agama Islam yang mengajar terutama yang ada siswa muslim di Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis, Kecamatan Sidemen, dan Kecamatan Bebandem. Bahkan guru H Suhaimi mengajar di enam sekolah yakni SDN 2 Padangbai, SDN 1 Antiga Kelod, SDN 2Antiga, SDN 3 Antiga Kelod, SMKN Manggis, dan SMAN Manggis. Caranya menyiasati mengajar siswa SMAN Manggis dan SMKN Manggis digabung, diberikan di hari Minggu pagi, lokasinya di SMKN Manggis.
Sedangkan semua siswa SD beragam Islam, belajarnya di SDN 2 Padangbai, Minggu siang sampai sore. "Mengajar siswa SD dari siang hingga sore," kata guru dari Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini. Sehari-hari mengajar di SDN 2 Padangbai. Sedangkan guru agama Islam, Dewi Meigawathi mengajar di lima sekolah yakni SDN 3 Ulakan, SDN 1 Sengkidu, SDN 6 Antiga, SDN 1 Ulakan, dan SMPN 1 Manggis.
Tercatat 4 guru Agama Islam mengajar di empat sekolah yakni Azanudin, Syamudin, Mohammad Mirwan Akbar, dan HelmiZein. Berbeda dengan sekolah madrasah, ada 108 guru agama Islam. Rata-rata setiap guru mengajar 10 jam di setiap kelas karena mata pelajaran agama Islam cukup banyak yakni: Al Qur'an dan Hadist, Fiqih (tentang hukum Islam), Aqidah Akhlak (budi pekerti), dan SKI (sejarah kebudayaan Islam). *k16
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem, Asmuni, menuturkan rata-rata tiap guru agama Islam mengajar di 2 sekolah hingga 3 sekolah. Bahkan ada yang mengajar hingga 4 sampai 6 sekolah. Jumlah guru agama Islam belum ideal. Beberapa kali telah mengusulkan ke pusat agar dibuka formasi jatah CPNS untuk guru Agama Islam. Namun sejak lima tahun terakhir belum pernah ada.
Dikatakan, pada tahun 2019 ini, sebanyak 5 guru Agama Islam pension. Sehingga semakin menyulitkan pembelajaran agama Islam untuk siswa di Karangasem. Selain kesulitan formasi CPNS guru Agama Islam, juga sulit mengangkat guru kontrak pusat. Sehingga banyak guru pengabdi yang membantu mengajar agama Islam di sejumlah SD. "Saya telah berusaha agar pemerintah pusat membuka formasi CPNS, tetapi beberapa tahun terakhir belum pernah diberikan jatah. Jumlah guru Agama Islam terus berkurang," kata Asmuni di kantor Kemenag Karangasem, Senin (4/11).
Guru agama Islam yang mengajar terutama yang ada siswa muslim di Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis, Kecamatan Sidemen, dan Kecamatan Bebandem. Bahkan guru H Suhaimi mengajar di enam sekolah yakni SDN 2 Padangbai, SDN 1 Antiga Kelod, SDN 2Antiga, SDN 3 Antiga Kelod, SMKN Manggis, dan SMAN Manggis. Caranya menyiasati mengajar siswa SMAN Manggis dan SMKN Manggis digabung, diberikan di hari Minggu pagi, lokasinya di SMKN Manggis.
Sedangkan semua siswa SD beragam Islam, belajarnya di SDN 2 Padangbai, Minggu siang sampai sore. "Mengajar siswa SD dari siang hingga sore," kata guru dari Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ini. Sehari-hari mengajar di SDN 2 Padangbai. Sedangkan guru agama Islam, Dewi Meigawathi mengajar di lima sekolah yakni SDN 3 Ulakan, SDN 1 Sengkidu, SDN 6 Antiga, SDN 1 Ulakan, dan SMPN 1 Manggis.
Tercatat 4 guru Agama Islam mengajar di empat sekolah yakni Azanudin, Syamudin, Mohammad Mirwan Akbar, dan HelmiZein. Berbeda dengan sekolah madrasah, ada 108 guru agama Islam. Rata-rata setiap guru mengajar 10 jam di setiap kelas karena mata pelajaran agama Islam cukup banyak yakni: Al Qur'an dan Hadist, Fiqih (tentang hukum Islam), Aqidah Akhlak (budi pekerti), dan SKI (sejarah kebudayaan Islam). *k16
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali