-
Cristiano Ronaldo Dapat 15 Juta Pengikut Baru di Instagram, Lionel Messi dan Kylian Mbappe Justru Kehilangan Banyak Followers
35 minutes ago -
Bukti Toleransi Premier League kepada Pesepakbola Muslim, Wasit Diizinkan Hentikan Laga saat Waktunya Berbuka Puasa Ramadhan
29 minutes ago -
Jalan-Jalan di Inggris, Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Anthony Ginting Ketemu Dirk Kuyt dan Luis Nani
53 minutes ago -
Penumpang Bawa Bika Ambon Didenda Rp2 Juta, Petugas: Melebihi Kapasitas
42 minutes ago -
Nasib Apes Menimpa Erling Haaland Menjelang Kualifikasi EURO 2024
31 minutes ago -
Peristiwa 22 Maret: Pesawat Ulang-Alik NASA Diluncurkan dan Dibentuknya Liga Arab
32 minutes ago -
Humor Gus Dur: No Smoking Itu Singkatan dari Nahdlatoel Oelama Smoking
58 minutes ago -
3 Pernyataan Raffi Ahmad Soal Hubungan dengan Mimi Bayuh, Nomor 2 Bahas Video
33 minutes ago -
Terungkap, Gisel Ternyata Selalu Mendoakan Gading Marten
59 minutes ago -
Pilot Susi Air Disandera KKB Papua Lebih dari Sebulan, Belum Ada Tanda Bebas
43 minutes ago -
Gempa Susulan Kembali Guncang Kota Jayapura
28 minutes ago -
Juara Liga 1 di Depan Mata, PSM Makassar Diminta Jangan Kendur
24 minutes ago
Gereja Koptik Mesir Gelar Misa Pertama di Arab Saudi

JAKARTA -- Gereja Koptik Mesir mengadakan misa pertama di Arab Saudi bertepatan dengan Natal Gereja.
Dilansir di The New Arab, Kamis (2/2/2023), umat Ortodoks Koptik Mesir mengadakan serangkaian misa untuk pertama kalinya di Arab Saudi dalam rangka Natal Koptik, sebagaimana situs web Copts United melaporkan, awal pekan ini.
Uskup Morcos (atau Mark), Metropolitan Shubra al-Kheima, memimpin misa di beberapa kota Saudi termasuk Riyadh dan Jeddah. Misa diakhiri dengan Liturgi Ilahi pada Malam Natal. iassa berlangsung dengan persetujuan dan sponsor dari otoritas Saudi dan dihadiri oleh orang Kristen Mesir dan Eritrea.
Dalam edisi terbarunya, Al-Keraza, majalah resmi Gereja Koptik di Mesir, berterima kasih kepada duta besar Saudi untuk Kairo yang telah memfasilitasi kunjungan tersebut. Kristen Ortodoks Koptik membentuk sekitar 10 persen dari populasi Mesir dan merupakan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah.
Sekitar tiga juta orang Mesir bekerja di Arab Saudi, banyak dari mereka merupakan komunitas Koptik. Negara Teluk, bagaimanapun, memiliki aturan ketat tentang praktik keyakinan non-Islam dan tidak mengizinkan pembangunan gereja atau bangunan keagamaan non-Islam lainnya. Aturan ini mengikuti konvensi yang telah berusia berabad-abad.
Di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami liberalisasi sosial, dengan banyak pembatasan pakaian, hiburan, dan pariwisata dilonggarkan.
Tapi ini belum dibarengi dengan reformasi politik dan ribuan pembangkang dan aktivis telah ditangkap dan mendekam di penjara. Oktober lalu, 10 warga Mesir dijatuhi hukuman hingga 18 tahun penjara karena mencoba menyelenggarakan peringatan perang Arab-Israel 1973.
Berita Terkait
- Arab Saudi Resmi Terpilih Menjadi Tuan Rumah Piala Asia 2027
- Arab Saudi Wajibkan Sopir Bus Istirahat Setelah Empat Jam Mengemudi
- Sebagian Arab Saudi Diprediksi Dilanda Badai Debu, Petir, dan Salju Hingga Jumat
- Gereja Koptik Mesir Gelar Misa Pertama di Arab Saudi
- Polda Jateng Duga Motif Penyebaran Informasi Penculikan Anak di Masyarakat