-
PSIS Semarang vs Bhayangkara FC di Perempatfinal Piala Presiden 2022, Laskar Mahesa Jenar Ogah Menang Lewat Adu Penalti
32 menit lalu -
Cuaca Malang Hari Ini, Kota Aman, Awas yang di Kabupaten
52 menit lalu -
Cuaca Bali Hari Ini: BMKG Ingatkan Petir di Tabanan, 4 Daerah Terkena Dampak
48 menit lalu -
Jhonlin Badminton Club VI 2022 Sukses Digelar, 193 Atlet Unjuk Kebolehan
16 menit lalu -
Kisah Lansia Panti Sosial Jauh dari Keluarga
57 menit lalu -
PMK, 20 Sapi dan 6 Godel Simantri Merta Diuma Dipotong Paksa
56 menit lalu -
Bali United Tersingkir dari Piala AFC, Ini Pelampiasan Coach Teco
21 menit lalu -
Bumbu Bali Serbaguna
59 menit lalu -
Link Live Streaming PSIS Semarang Vs Bhayangkara FC, Klik di Sini
49 menit lalu -
Berikut Lokasi SIM Keliling di Bali Minggu Hari Ini: Catat Jadwalnya Semeton
39 menit lalu -
Celine Evangelista Buru Ronaldinho, Mau Menawarkan Janda
24 menit lalu -
Prof Karomani Targetkan Universitas Lampung 100 Guru Besar Hingga 2023
45 menit lalu
Gelombang Mencapai 4 Meter, Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai

GenPI.co Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak memberikan peringatan kepada wisatawan dan nelayan mewaspadai gelombang tinggi di Perairan Selatan.
Peringatan ini dikeluarkan untuk menghindari kecelakaan laut karena gelombang tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengungkapkan, berdasarkan laporan BMKG Banten, peluang gelombang tinggi di perairan Selatan Banten berkisar antara dua sampai empat meter.
Masyarakat pesisir, wisatawan dan nelayan tradisional tetap mewaspadai gelombang tinggi di Perairan Selatan Banten.
BMKG juga mengungkapkan, cuaca buruk yang terjadi di Perairan Selatan terjadi sejak tanggal 15-17 Mei 2022.
Oleh karena itu, BPBD meminta wisatawan mewaspadai gelombang tinggi agar tidak terjadi korban jiwa.
"Kami sudah menyampaikan surat peringatan kewaspadaan kepada pengelola tempat pelelangan ikan (TPI) dan pengelola wisata pesisir pantai," katanya.
Menurut BPBD gelombang setinggi empat meter dapat membahayakan dan meminta warga tidak melaut.
Menurut dia, selama ini belum ada korban jiwa akibat gelombang tinggi di perairan selatan Banten karena relawan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Balawisata, TNI, Polri dan pengelola tempat wisata selalu menyampaikan informasi waspada gelombang tinggi.
"Kami bersama relawan juga tidak henti-hentinya menyampaikan peringatan kewaspadaan bahaya gelombang tinggi itu," tuturnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Tanjung Panto, Binuangen, memilih tidak melaut karena sedang gelombang tinggi disertai angin kencang.
Menurut para nelayan, cuaca buruk sudah terjadi sejak sepekan terakhir dan cukup membahayakan.
Saat ini nelayan tradisional memilih untuk menganggur ketimbang membahayakan diri melaut ketika ombak sedang tinggi.
"Kami tidak melaut dan lebih baik berkumpul bersama nelayan lain sekitar pantai sambil menunggu cuaca kembali normal," kata Acung (50) seorang nelayan tradisional di TPI Tanjung Panto, Kabupaten Lebak. (ant)
Tonton Video viral berikut: