-
Tragis! Pria Lansia Nekat Gantung Diri di Cipayung Depok
58 menit lalu -
Arsenal dan Tottenham Hotspur Imbang dalam Derby London Utara yang Menegangkan
45 menit lalu -
Terinspirasi Ganjar, Relawan Nelayan Bantu Kebutuhan Warga Pesisir di Serang
54 menit lalu -
Industri Tekstil di Jabar Terancam Berhenti Produksi Imbas Predatory Pricing di Social Commerce
43 menit lalu -
Malam Akhir Pekan, Polres Toba Gelar Patroli Blue Light
50 menit lalu -
Kebakaran Hebat Melahap Gudang Pengepul Plastik di Bogor
37 menit lalu -
Di Festival LIKE, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Kembali Menanam Pohon
53 menit lalu -
Fun Walk HUT 55 Tahun KADIN Indonesia di Gelora Bung Karno
30 menit lalu -
Operasi Pasar di Surakarta, Mendag Zulkifli Jamin Beras Tersedia dan Harga Terjangkau
30 menit lalu -
Bawa Bukti Foto Dugaan Penalti, Thomas Doll Ngamuk Persija Jakarta Ditahan Bali United 1-1
30 menit lalu -
3 Tips Meningkatkan Kemampuan Bahasa Bayi, Orang Tua Silakan Coba
32 menit lalu -
Pembelot Wagner Ditangkap Polisi Norwegia, Diduga Ingin Kabur Kembali ke Rusia
27 menit lalu
Gawat! BNN Sebut 91 dari 1.150 Jenis Narkotika di Dunia Terdeteksi Masuk ke Indonesia
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mendeteksi sebanyak 91 jenis narkotika dari 1.150 jenis narkotika di dunia, telah masuk ke Indonesia hingga saat ini. Hal ini menjadi perhatian BNN dalam hal pengawasan.
"Di Indonesia kita deteksi ada 91 jenis (narkotika) dari 1.150 jenis di dunia," kata Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose kepada wartawan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (31/5/2023).
BACA JUGA:
Kendati demikian, Petrus enggan membeberkan rinci soal narkotika yang kadung beredar luas di Indonesia tersebut.
Saat disinggung soal narkotika berjenis Flaka yang beredar di Amerika hingga membuat warga menjadi zombie, Petrus menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan.
BACA JUGA:
"Nah itu, jadi yang ada banyak di Amerika dan Eropa yang disebut dengan NPS (New Psychoative Substances). Kemudian sekarang dalam kontroling kita," bebernya.
Lebih lanjut, menurut hasil Survei BNN tahun 2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai hingga 1,9 persen atau 3,99 juta jiwa terpapar narkoba. Di Jakarta sendiri, menempati urutan ketiga dengan presentase 4,9 persen atau 195.367 jiwa.