-
Satu Pemain Indonesia di Qatar Masuk Pantauan Shin Tae-yong
49 menit lalu -
Menaker: Pengangguran Butuh Tambahan Skill di Era Industri 4.0
54 menit lalu -
Tak Patuh, Model Asal Portugal Ini Gagal Jadi Pacar Cristiano Ronaldo
48 menit lalu -
5 Atlet Muslim Perempuan yang Cantik dan Berprestasi, Siapa Saja?
58 menit lalu -
Asephi Bali Waswas 'Ditelikung' Kompetitor
45 menit lalu -
134 Motor Balap Liar Disita Polisi, Pemilik yang Mau Mengambil Harus Sungkem dulu pada Orang Tua
42 menit lalu -
Dana Otsus untuk Papua dan Papua Barat Capai Rp 138,65 Triliun dalam 20 Tahun
53 menit lalu -
Klopp Petik Hikmah untuk Hadapi Spurs
47 menit lalu -
Soal FPI, Forum Komunikasi Santri Sarankan Ini kepada Mendikbud dan Menag
45 menit lalu -
Estimasi Dana Otsus Papua dan Papua Barat hingga 2041 Capai Rp 234 Triliun
38 menit lalu -
Lihat, Kapal Berbendera Malaysia Diburu Tim KKP di Selatan Malaka, Menegangkan
46 menit lalu -
Anggaran PEN 2021 Bengkak Jadi Rp553 Triliun, BLT Bakal Diguyur Lebih Banyak
39 menit lalu
Gara-gara Pandemi PTPP Hanya Mampu Mengantongi Kontrak Baru Rp12,57 Triliun

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan bahwa perolehan kontrak baru sampai dengan Oktober hanya sebesar Rp12,57 triliun. Angka tersebut memperlihatkan bahwa raihan kontrak baru PTPP anjlok Rp14,13 triliun atau 52,92% dibandingkan dengan capaian di Oktober 2019 lalu yang senilai Rp26,7 triliun.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengungkapkan bahwa pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perusahaan sebesar 82% dan Anak Perusahaan sebesar 18%.Dimana, proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan Oktober 2020 antara lain RDMP JO sebesar Rp1,80 triliun, SPAM Pekanbaru sebesar Rp1,26 triliun, Bogor Heritage Apartment sebesar Rp1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp817 miliar, Sport Centre Banten Rp794 miliar, SGAR Alumina Rp660 miliar, RDMP Reguler Rp576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp412 miliar, Muara Bakah Pipeline & Refinery Rp290 miliar.
Baca Juga: PTPP Rampungkan Pembangunan Jembatan Teluk Kendari
"Kemudian, Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp261 miliar, Pengendali Banjir NYIA pada DAS Serang Rp243 miliar, Fly Over Kopo Rp238 miliar, PLBN Sei Pancang Rp205 miliar, PLBN Long Nawang Rp204 miliar, dan sebagainya," ujar Novel, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Majukan Geliat Ekonomi, PTPP Bakal Kebut Pembangunan KIT Batang
Menurutnya, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar 44%, disusul oleh Pemerintah sebesar 32% dan Swasta sebesar 24% dari total perolehan kontrak baru. Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu: Gedung sebesar 33%, Oil & Gas sebesar 21%, Jalan & Jembatan sebesar 16%, Irigasi sebesar 13%, Power Plant sebesar 9%, Industri sebesar 3%, dan Lain-lain sebesar 3%.
"Di masa pandemic Covid-19 ini, Perseroan masih berhasil meraih beberapa kontrak baru yang ditandai dengan penandatanganan proyek-proyek baru yang diraih oleh Perseroan dalam waktu dekat, seperti: penandatanganan proyek pembangunan Fly Over Kopo di Bandung, proyek Renovasi Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 FIFA di Bali, proyek pembangunan Infrastruktur Laboraturium Genomic & BNC Paket 2 di Cibinong beberapa waktu lalu," tandasnya.
Penulis/Editor: Annisa Nurfitriyani
Foto: Ist