-
Pemecatan Frank Lampard Beraroma Politis
51 menit lalu -
Komisi IX DPR: Jangan Sampai Vaksin Mandiri Jadi Blunder
46 menit lalu -
Di Awal Biden Menjabat, Mengapa China Gelar "Latihan Militer" Dekat Taiwan?
55 menit lalu -
Oh Tragis! Tanda Dia Hanya Memanfaatkanmu untuk Puaskan Egonya
59 menit lalu -
Hasnuryadi Perpanjang Kontrak Pemain Barito Putera untuk Hadapi Musim 2021
30 menit lalu -
Polisi Sikat Pemalsu Surat Swab Test, Yang Lain Mau Coba?
44 menit lalu -
Kasus Rasial terhadap Pigai, Ambroncius Buru-buru ke Bareskrim, Mengaku Anak Papua
19 menit lalu -
Jabar Pakai Mobil Keliling untuk Vaksinasi ke Pelosok
9 menit lalu -
Awalnya Susah, 3 Zodiak Bakal Punya Harta Melimpah
29 menit lalu -
KOI Pastikan Olimpiade Tokyo 2020 Tetap Berlangsung Sesuai Jadwal
11 menit lalu -
Jelang WBA vs Man City, Guardiola Puji Kejeniusan Manajer Lawan
8 menit lalu -
DKI Butuh 190 Liang Lahat Per Hari untuk Jenazah Covid-19
14 menit lalu
Fakhrizal Beri Solusi Hajat Hidup Orang Banyak, Genius Pertanyakan Investor China

Covesia.com - Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sumbar nomor urut tiga Fakhrizal-Genius Umar (FaGe) menarik perhatian publik saat debat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Sumbar yang digelar KPU, Senin (23/11/2020).
Apalagi ketika paslon ini menjawab pertanyaan dengan tenang dan tanpa tergesa-gesa.
Hal itu bisa terlihat saat Paslon nomor urut dua Nasrul Abit Indra Catri (NA-IC) melontarkan pertanyaan terkait bagaimana FaGe menyelamatkan lingkungan dan masyarakat yang hidup di tambang ilegal dan meaning, sementara di sisi lain mereka butuh makan.
Fakhrizal langsung menyambut pertanyaan tersebut dan menjawabnya dengan sebuah solusi yang tidak mengorbankan aturan dan berpihak terhadap rakyat.
"Berdasarkan pengalaman saya sebagai Kapolda dulu, ada bupati dan tokoh masyarakat yang melporkan keadaan itu. Mereka hidup dari menambang dan kayu rakyat, ini kebijaksanaan Kapolda, yang penting tidak merusak lingkungan. Kita sebagai pemerintah carikan solusi hidup mereka," ungkap Fakhrizal.
Solusinya, imbuh Fakhrizal, harus dilakukan musyawarah dan duduk bersama dengan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, tokoh adat dan pihak berwajib.
"Kita harus duduk bersama. Ini menyangkut hajat hidup mereka," ujarnya.
Fakhrizal menyebutkan bahwa Sumbar dalam banyak masalah dan tantangan. Saat ini Sumbar kalah bersaing dari provinsi lain. Justru itu hal yang terpenting dilakukan adalah solusi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita perlu meningkatkan kesejahteraan usaha kecil dan menengah. Generasi muda dipastikan lapangan kerja, kita harus melakukan pemulihan perbaikan. Jika ingin Sumbar maju dan bermartabat, kami siap mengemban amanah," ujar Fakhrizal.
Kemudian dalam debat tersebut, Cawagub yang mendampingi Fakhrizal, Genius Umar juga memberikan pertanyaan kepada cagub Mahyeldi Ansharullah terkait investor China.
"Bapak Wako Padang, cagub Nomor urut 4 pernah pergi ke China, saya baca dari media untuk melakukan komunikasi atau program cari investor. Pergi dengan pengusaha Sumbar, karena pergi dengan biaya negara, kita patut dengarkan apakah berdampak ke masyarakat dan bagaimana dampak ekonominya. Apakah dilakukan studi kelayakan lingkungan," tanya Genius.
Kemudian Mahyeldi menjawab bahwa hal tersebut merupakan upaya dari kepala daerah untuk mencari investor untuk menanamkan modalnya, karena jika mengandalkan APBD tidak akan cukup.
"Kita melakukan komunikasi, mencari potensi. dengan mengkapitalisasi potensi yang ada dalam daerah. Itu harus dilakukan, karena APBD tidak mampu membiayai seluruh kegiatan pemerintahan. Tentu kita pertimbangan masalah lingkungan," jawab Mahyeldi.
Tak puas hingga disitu, Genius lantas mempertanyakan soal penerapan aturan pembatasan kepemilikan bagi orang asing dan soal kontribusi pajaknya. Karena, menurut Genius, jika nanti menjadi gubernur hal itu harus dikomunikasikan dengan bupati atau walikota.
"Ketika orang asing melakukan investasi dalam pembangunan kawasan perumahan, dimana kita punya Undang-Undang pembatasan kepemilikan lahan bagi orang asing. Apakah namanya ini, pengusaha lokal atau pengusaha asing. kalau pengusaha lokal, bagaimana komisinya. Apakah dilakukan penanman modal asing," ujar Genius.
Mahyeldi lantas menjawab bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, banyak potensi yang bisa dioptimalkan.
"Ketika membangunan suatu daerah, sementara milik kabupaten/kota, tentu kita harus bersinergi, berkomunikasi, harus dimusyawarahkan. Ketika investor masuk, peraturan pasti jadi pertimbangan kita," jelasnya.
(ila)