-
Kematian 6 Laskar FPI Dilaporkan ke Mahkamah Internasional, Ini Respons Komnas HAM
58 menit lalu -
PSBB Jakarta Diperpanjang, Makan di Restoran Boleh Sampai Jam 8 Malam
48 menit lalu -
Dalam Empat Hari, Polda Sumbar Tegur Ribuan Pemilik Usaha yang Langgar Prokes
40 menit lalu -
Sistem Kelistrikan di Hulu Sungai Selatan yang Terdampak Banjir Parah Kalsel Mulai Pulih
37 menit lalu -
Banjir Papua, Kemensos Pasok Kebutuhan Logistik Pengungsi
36 menit lalu -
Tak Bisa Berenang, Bocah Tewas Tenggelam di Situ Jatijajar Cimanggis
42 menit lalu -
Dapatkan Link Live Streaming Piala FA MU vs Liverpool di Vidio
37 menit lalu -
Pakar: Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Perlu Didampingi Pengacara Berpengalaman
30 menit lalu -
Jelang Musim Tanam, Pupuk Indonesia Perkuat Stok di Gudang Kabupaten
49 menit lalu -
Sejumlah Usulan Pengaturan Proyek Percepatan Pembangunan PLT Sampah
52 menit lalu -
Kronologi Longsornya Tebing Perumahan Pesona Jati Asri Bekasi
19 menit lalu -
Link Live Streaming Liga Italia: Juventus Vs Bologna
52 menit lalu
ESA Rogoh Rp 1,4 T Bersihkan Sampah Luar Angkasa

JAKARTA -- Badan Antariksa Eropa (ESA) baru-baru ini dikabarkan menandatangani kontrak bersama startup Swiss, ClearSpace SA. Kontrak pada perusahaan tersebut dikabarkan bernilai 102 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) dengan misi untuk menghilangkan satu bagian besar sampah luar angkasa dari orbit Bumi.
Mengutip BGR Senin (30/11), misi dari ClearSpace-1, akan diluncurkan pada 2025 dan berupaya untuk menjatuhkan adaptor muatan Vespa (Vega Secondary Payload Adapter). Objek itu, adalah bagian dari peluncuran roket yang mengirim satelit ke luar angkasa.
Misi ClearSpace-1 akan menargetkan Vespa. Objek ini tertinggal di orbit pembuangan bertahap sekitar 801 km dengan ketinggian 664 km, sesuai dengan peraturan mitigasi puing-puing ruang angkasa, setelah penerbangan kedua Vega pada tahun 2013. Dengan massa 112 kg, target Vespa diperkirakan hampir sama dengan satelit kecil.
Dikabarkan, ketika satelit itu berhasil mencapai tujuan yang dituju pada 2013 silam, adaptor muatan tersebut diklaim mengorbit di Bumi pada waktu yang sama. Untuk saat ini, ESA berniat untuk membuangnya. Menurut ESA, meski ukurannya sebesar "satelit kecil" sampah tetap harus dibersihkan.
Menurut para ahli, masalah sampah antariksa memang dapat diselesaikan dengan cepat jika objek yang tidak diinginkan mengorbit di Bumi secara melambat. Pelambatan itu akan membuat sampah luar angkasa tersebut jatuh ke atmosfer dengan sendirinya.
Namun, dalam sebagian besar kasus, gesekan intens benda-benda yang bertemu dengan atmosfer Bumi akan menghancurkannya sepenuhnya. Sehingga, tujuan dari banyak upaya pembersihan sampah antariksa konseptual difokuskan pada fakta ini. Utamanya, proposal masa lalu yang telah memasukkan sistem jaring yang akan mengambil puing-puing ruang angkasa dengan berbagai ukuran dan menyeretnya ke atmosfer di mana mereka akan dihancurkan.
Jika ClearSpace dapat melakukannya, itu akan menjadi pencapaian besar, tetapi juga akan menjadi langkah terkecil menuju tujuan menyeluruh untuk benar-benar membersihkan langit.
Berita Terkait
- NASA dan ESA akan Geser Orbit Asteroid Agar tak Tabrak Bumi
- Misi Badan Antariksa Eropa Ada di Titik Terdekat Matahari
- Pelajari Gravitasi, Ilmuwan Teliti Busa di Ruang Angkasa
- ESA Rogoh Rp 1,4 T Bersihkan Sampah Luar Angkasa
- Tim Medis Cek Kesehatan Jamaah Haul Akbar di Tangerang