-
Utang 3 BUMN Terbesar Versi Erick Thohir, PTPN Tembus Rp48 Triliun
57 menit lalu -
Jill Biden, "Aset Politik Terbaik" Presiden AS
57 menit lalu -
Madrid Kalah dari Tim Divisi Tiga, Zidane: Kami Sudah Berusaha Sekuat Tenaga
41 menit lalu -
Presiden Biden Langsung Batalkan Sejumlah Kebijakan Trump Melalui Perintah Eksekutif
59 menit lalu -
Diisukan Bercerai, Stefan William dan Celine Evangelista Sudah Lama Pisah Rumah
58 menit lalu -
Fadli Zon: Seharusnya Pejabat Negara Transparan Jika Terkena Covid-19
57 menit lalu -
Inpres Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara, Menteri Wajib Baca
46 menit lalu -
Diduga Berbohong, 28 Pejabat AS era Donald Trump Disanksi China
47 menit lalu -
Trump Lengser, Putri Soleimani: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
49 menit lalu -
Thailand jadi Lokasi Ekspansi Terbaru Upbit
22 menit lalu -
Jadwal Wakil Indonesia di 16 Besar Toyota Thailand Open Hari Ini
58 menit lalu -
Bendesa Adat di Bangli Diadu Mapidarta Bali
39 menit lalu
Erdogan Serukan Negara Islam Kerja Sama Soal Mata Uang

ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak negara-negara mayoritas Muslim meningkatkan upaya unik untuk meredakan tekanan mata uang pada ekonomi, termasuk menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan.
Berbicara selama pertemuan virtual Komite Tetap Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk Kerja Sama Ekonomi dan Komersial (COMCEC) pada Rabu (25/11), Erdogan mengatakan, anggota COMCEC telah mengerjakan ini untuk beberapa waktu, tetapi belum mencapai koordinasi yang mereka inginkan.
"Sebagai negara Islam, semakin banyak kita berproduksi, semakin kuat ekonomi kita," kata dia dilansir dari laman TRT World pada Kamis (26/11).
Turki telah lama menganjurkan lebih banyak penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan internasional daripada dolar atau euro. "Kita harus mengambil langkah-langkah menuju produksi dan perdagangan bernilai tambah daripada struktur ekspor berdasarkan bahan mentah atau produk setengah jadi," kata Erdogan.
Dia mengatakan, masa depan akan melihat sistem ekonomi berbasis kepentingan dunia digantikan oleh partisipasi berdasarkan pembagian risiko.
"Dalam hal ini, penting untuk memperluas penggunaan produk seperti Sukuk untuk membiayai investasi infrastruktur jangka panjang yang besar," kata dia.
Adapun sukuk merupakan sertifikat keuangan Islam, mirip dengan obligasi keuangan Barat, yang sesuai dengan hukum Islam. Dia mengatakan, negara-negara COMCEC harus mengambil langkah-langkah aktif untuk mencegah pandemi virus corona yang merugikan perdagangan luar negeri.
"Langkah-langkah yang akan kami ambil untuk meningkatkan perdagangan di antara negara-negara anggota COMCEC adalah penting," ucap Edogan.
- Hubungan Mesir dan Turki Masih Terganjal Ikhwanul Muslimin
- Begini Cara Sederhana Erdogan Angkat Ekonomi Turki
- Erdogan: Turki Deportasi 9.000 Teroris Asing
- Erdogan Serukan Negara Islam Kerja Sama Soal Mata Uang
- Polisi: Ada Potensi Penetapan Tersangka Kasus Kerumunan HRS