-
Ekonomi 2023 Diprediksi Gelap, Sri Mulyani: Saya Lihat Sekarang Sudah A Little Bit Better
51 menit lalu -
Berikan Sensasi ala Nonton Bioskop, Oppo Sematkan Speaker Dolby Atmos di Oppo Find X5 Pro
56 menit lalu -
Jorge Sampaoli Tak Mau Gagal 2 Kali Rekrut Bryan Gil
56 menit lalu -
Harga Emas Antam Turun Seribu, Paling Murah Rp564.500
56 menit lalu -
Kapolsek Evakuasi Warga Meninggal di Gubuk
57 menit lalu -
Apakah Kades akan jadi Penguasa Tunggal Jika Masa Jabatan Diperpanjang?
56 menit lalu -
Cuaca Malang Hari Ini, Seharian Diguyur Hujan Ringan-Lebat Disertai Petir
53 menit lalu -
PKS Buka-bukaan soal Belum Beri Dukungan Resmi ke Anies
50 menit lalu -
Pakar Hukum Sebut Perpu Ciptaker Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan
42 menit lalu -
Sesar Garsela Diduga Jadi Sebab Gempa di Kabupaten Bandung
39 menit lalu -
5 Penyerang Ganas Timnas Indonesia U-20 yang Dipersiapkan untuk Piala Asia U-20 2023, Nomor 1 Baru Dipanggil Shin Tae-yong
23 menit lalu -
DED Pasar Umum Negara Disiapkan
32 menit lalu
Ekspor Nonmigas Turun, Mendag Sebut Imbas Penurunan Harga Komoditas

JAKARTA - Ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan pada Oktober 2022. Namun, Kementerian Perdagangan mencatat nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai USD24,81 miliar.
Nilai tersebut meningkat 0,13% dibanding September 2022 (MoM) dan tumbuh 12,30% dibanding Oktober 2021 (YoY). Adapun capaian ekspor Oktober 2022 didorong oleh peningkatan ekspor migas sebesar 4,93% MoM, sementara ekspor nonmigas turun 0,14% MoM.
Menteri Persagangan Zulkifli Hasan menegaskan, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 masih meningkat bahkan saat kinerja ekspor beberapa negara mitra turun.
"Berdasarkan Trading Economics, beberapa negara mitra dagang Indonesia yang kinerja ekspornya melemah pada Oktober 2022 antara lain RRT (turun 7,56% MoM), Brasil (turun 5,70% MoM), Korea Selatan (turun 8,64% MoM), Pakistan (turun 7,12% MoM), dan Turki (turun 5,84% MoM)," papar Mendag Zulhas dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).
Dia menerangkan, beberapa produk utama ekspor nonmigas Indonesia dengan kenaikan tertinggi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) adalah bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 35,72%, lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 14,38%, besi dan baja (HS 72) naik 7,79%, bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,59%, serta ikan dan udang (HS 03) naik 4,93%. Peningkatan ekspor produk-produk tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan permintaan di pasar tujuan ekspor Indonesia.
Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang berkontraksi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang turun 38,57%; pulp dari kayu (HS 47) turun 20,58%; serat stapel buatan (HS 55) turun 14,64%; kayu dan barang dari kayu (HS 44) turun 14,53%; serta timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 10,39%.
Zulhas menjelaskan, penurunan ekspor nonmigas Indonesia diakibatkan melandainya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia seperti bijih besi, tembaga, dan timah.