-
"Realita" Live di iNews dan RCTI+ Sabtu Pukul 15.00: Ayah Cabuli Anak Tiri
51 menit lalu -
Pakar: Tak Ada Aturan Warga Menolak Divaksin akan Dipidana
55 menit lalu -
Tim DVI Polri Terima 162 Kantong Jenazah dan 74 Properti
41 menit lalu -
Waspada! Utang Luar RI Dinilai Mengkhawatirkan
55 menit lalu -
DKI Unggah Foto Genteng Berkelir di Fly Over Lenteng Agung, Warganet : Kapan Bisa Digunakan
57 menit lalu -
Begini Statistik Cristiano Ronaldo Jebol Gawang Inter Milan
41 menit lalu -
Rivaldo: Marc-Andre Ter Stegen Lebih Baik Dibanding Victor Valdes
32 menit lalu -
Kominfo Sediakan Chatbot WhatsApp untuk Registrasi Vaksin
35 menit lalu -
Prediksi: Bayern Munich vs SC Freiburg
43 menit lalu -
Dirut PNM Minta Karyawan Ubah Pola Pikir Jika Ingin Bekerja di BUMN Lain
57 menit lalu -
Banjir Kalsel, PLN Percepat Penormalan Listrik
46 menit lalu -
Liverpool vs Man United, Bruno Fernandes Samakan The Reds dengan Burnley
35 menit lalu
Duo Bos Pertamina Menghadap Jokowi, Membahas Ini

Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati bersama Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apa yang dibahas?
Dalam pertemuan tersebut dibahas perkembangan industri energi dan petrokimia, salah satunya kesiapan biodiesel B30. "Kita sampaikan di dalam mengenai kesiapan untuk penerapan B30. Jadi kita akan jalankan, semuanya sudah siap penerapan B30 di semua Terminal Bahan Bakar Minyak dan semua SPBU," kata Nicke di Halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Selain itu, Nicke melaporkan tentang progres pembangunan kilang minyak dan sejumlah pabrik petrokimia. "Hal ketiga kami menerapkan digitalisasi SPBU. Kami akan menerapkan program itu agar bisa memonitor penyaluran BBM subsidi," ujar Nicke.
Sementara Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama. menyampaikan pesan Jokowi agar ada perbaikan industri petrokimia untuk memproduksi komoditas petrokimia sebagai subtitusi impor. "Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," jelas Ahok.
Pemerintah menargetkan pembangunan industri petrokimia rampung dalam 3-4 tahun. Sebelumnya Presiden menjelaskan nilai impor produk petrokimia mencapai Rp317 triliun. Dibutuhkan investasi untuk mendirikan industri petrokimia di dalam negeri untuk memproduksi barang subtitusi impor sehingga dapat memperbaiki kondisi neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri biodiesel B30 untuk mengurangi impor bahan bakar minyak. [tar]