-
Tak Hanya Dipermalukan Monza 2-0 di Liga Italia 2022-2023, Juventus Juga Ditimpa Nasib Sial Lain!
50 menit lalu -
Dikonfirmasi Pelatih Zenit St Petersburg, PSG Tertarik Boyong Malcom di Bursa Transfer Januari 2023
40 menit lalu -
Demi Ganjar Presiden 2024, Ganjaran Buruh Berjuang Banten Siap Begerilya
46 menit lalu -
Pemain Asal Brasil Vitinho Resmi Dikontrak PSIS Semarang
41 menit lalu -
Tersingkir dari Piala FA, Liverpool Perpanjang Kutukan Juara Bertahan
26 menit lalu -
Pamela Safitri Tebar Pesona Pakai Busana Merah, Netizen: Kenapa Bikin Salfok Terus Sih
56 menit lalu -
Hendak Pulang Setelah Bermain di Indekos Temannya, Pejabat Bank di Riau Ditemukan Tewas
6 menit lalu -
Newcastle United Resmi Perkenalkan Anthony Gordon sebagai Rekrutan Baru
18 menit lalu -
Gagal Juara Indonesia Masters 2023, Chico Berhasil Pecahkan Rekor
6 menit lalu
Dianggap Rasis dan Seksis, Museum di Inggris Hentikan Pameran Utama yang Telah Berjalan Selama 15 Tahun

LONDON - Sebuah museum di London menutup salah satu pameran utamanya menyusul kekhawatiran atas "rasis, seksis, diskrimani penyandang disabilitas dan bahasa yang tidak layak.
The Wellcome Collection mengatakan pameran Medicine Man berakhir setelah berjalan selama 15 tahun.
Pendiri Henry Wellcome, yang meninggal pada 1936, mengumpulkan lebih dari satu juta objek untuk memberikan wawasan tentang kesehatan dan pengobatan global.
Baca juga: Riset: 51% Penyandang Disabilitas Anggap Liburan Kegiatan yang Bikin Stres
Dikutip BBC, museum telah menandai penutupan sebagai "titik balik yang signifikan".
Objek kontroversial ini termasuk lukisan pada 1916 berjudul "A Medical Missionary Attending to a Sick African" yang menggambarkan orang Afrika berlutut di depan seorang misionaris kulit putih.
Baca juga: Museum NTB Gelar Pameran Temporer Sambut WSBK 2022, Buruan Datang!
"Kita tidak bisa mengubah masa lalu kita. Tapi kita bisa bekerja menuju masa depan di mana kita menyuarakan narasi dan pengalaman hidup dari mereka yang telah dibungkam, dihapus dan diabaikan," terang museum dalam sebuah pernyataan di Twitter.
"Kami mencoba melakukan ini dengan beberapa karya dalam Medicine Man menggunakan intervensi artis. Namun tampilan tersebut masih mengabadikan versi sejarah medis yang didasarkan pada teori dan bahasa rasis, seksis, dan mampu," lanjutnya.