-
Cek Fakta: Negara Kritis, Bank Indonesia Cetak Uang Rp 300 Triliun
47 menit lalu -
Thomas Tuchel Tak Bisa Tolak Tawaran Chelsea
41 menit lalu -
Strategi Komisi X Terkait Perjuangan Guru Honorer Menjadi PNS
51 menit lalu -
PAG Sukses Kapalkan LNG Cargo Perdana dari PLB Arun untuk Tujuan Internasional
59 menit lalu -
Legislator Linda Megawati Pertanyakan Komitmen Calon Dewas BPJS Ketenagakerjaan
52 menit lalu -
Indonesia Sikat Kapal Tanker Iran, Kok China Menuntut Penjelasan?
55 menit lalu -
Jadwal NBA 28 Januari 2021 : Sixers vs Lakers Live di Vidio
50 menit lalu -
Vaksin Covid-19 Tiba di Kota Pariaman, Besok Langsung Dilakukan Vaksinasi Terhadap Nakes
38 menit lalu -
Erling Haaland: Arsenal Bakal Bahagiakan Martin Odegaard
57 menit lalu -
Jose Mourinho Berharap Dele Alli Tak Jadi Pindah ke PSG
27 menit lalu -
BWF World Tour Finals: Ratchanok Intanon Dipukul Penggemar, Greysia/Apriyani Catat Rekor
52 menit lalu -
Sanggam Hutapea Ingin Sumatera Adventure Terwujud
51 menit lalu
Bungkam Monchengladbach, tapi Inter Kekurangan Killer Insting

MONCHENGLADBACH - Kiper sekaligus kapten Inter Milan, Samir Handanovic, menyatakan timnya kurang memiliki insting pembunuh. Komentar Handanovic terlontar setelah Inter menang 3-2 atas Borussia Monchengladbach di Grup B Liga Champions 2020-2021.
I Nerazzurri -julukan Inter- berjuang keras untuk mengalahkan Monchengladbach. Inter unggul lebih dulu melalui gol Matteo Darmian (17), tetapi kedudukan kembali berimbang saat Alassane Plea (45+1') mencetak gol untuk Monchengladbach.
Inter mampu mengungguli Monchengladbach kembali berkat dwigol Romelu Lukaku (64' dan 73'). Monchengladbach memperkecil kedudukan melalui aksi Plea (75').
Kedudukan bahkan sempat imbang 3-3 saat Plea kembali membobol gawang Inter pada menit ke-83. Gol Plea dianulir karena wasit menilai Breel Embolo, yang terjebak offside, menghalangi pandangan Handanovic. Keputusan itu membantu Inter memenangkan pertandingan.
BACA JUGA: Kemenangan Inter di Kandang Monchengladbach Tidak Sempurna
Kemenangan adalah hasil positif untuk Inter, tetapi Handanovic menilai timnya tidak butuh gol Plea dianulir untuk memastikan tiga poin. Handanovic menyatakan Nerazzurri seharusnya punya insting pembunuh sehingga pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-1 atau lebih besar lagi.
Meski mengkritik insting pembunuh Inter, Handanovic menilai performa timnya sudah bagus. Itu adalah modal utama Inter untuk meraih hasil positif pada pertandingan-pertandingan berikutnya.