-
Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Surabaya Hari Ini 12 Agustus 2022
46 menit lalu -
27 Duktang Terjaring Razia Gabungan
56 menit lalu -
Eks Bupati Eka Wiryastuti Melawan, Klaim Tidak Ada Kerugian Negara, Lo Kok?
57 menit lalu -
In Picture: Ketua KPK: Bupati Pemalang Diduga Lakukan Suap
39 menit lalu -
Ferdy Sambo Kooperatif saat Diperiksa, Pengacara: Dia Juga Minta Maaf ke Institusi Polri
42 menit lalu -
Cek di Sini, Lokasi & Jadwal SIM Keliling di Bali Jumat 12 Agustus 2022, Lengkap!
39 menit lalu -
Perbuatan Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo Dibongkar, Oh Ternyata
58 menit lalu -
5 Alasan Timnas Indonesia U-16 Bakal Kalahkan Vietnam dan Juara Piala AFF U-16 2022, Nomor 1 Bukti Paling Nyata!
41 menit lalu -
6 Parpol Dijadwalkan Daftar ke KPU Hari Ini, Ada Partai Ummat
48 menit lalu -
Mendag Yakin Harga Tandan Buah Segar Sawit Naik Akhir Bulan Ini
56 menit lalu -
DAK Bagai Benang Kusut, Zulkieflimansyah Panggil Kadis, Beri Peringatan Keras
16 menit lalu -
Pangdam Pimpin TGF Jelang KTT G-20
46 menit lalu
BRIN Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Lokal Kembangkan Baterai

JAKARTA -- Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) fokus melakukan riset peningkatan nilai tambah sumber daya lokal untuk mendukung teknologi baterai untuk kendaraan listrik.
"Kami akan fokus pada riset untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal seperti nikel sebagai bahan baterai melalui proses yang ramah lingkungan dan hemat biaya," kata Kepala ORNM BRIN Ratno Nuryadi.
Ratno menuturkan, kendaraan listrik membutuhkan sistem penyimpanan energi berupa baterai untuk memastikan tingkat kinerja kendaraan yang diinginkan. Sehingga, riset dan pengembangan teknologi baterai sangat penting.
Ia mengatakan baterai ion litium memiliki aplikasi yang sangat luas, terutama untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi. Aplikasi tersebut menuntut berbagai kinerja baterai seperti ringan, ukuran kecil, biaya rendah, aman, dan andal.
"Teknologi utama dari baterai ini termasuk material, manufaktur, dan sistem manajemen baterai. Namun, teknologi material memiliki peran paling penting," ujar Ratno.
Oleh karena itu, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN juga fokus pada riset material dari hulu hingga hilir, yakni dari teknologi penambangan, sintesis prekursor, bahan aktif, hingga proses daur ulang. Ratno juga menuturkan sejumlah topik penelitian tentang teknologi baterai telah menarik minat para peneliti dan industri, termasuk spesifikasi daya, efisiensi energi, tingkat pengisian, masa pakai, lingkungan pengoperasian, biaya, daur ulang, dan keselamatan.
Ia berharap Kelompok Riset Baterai di Pusat Riset Material Maju ORNM dapat fokus mendalami teknologi inti baterai, sehingga dalam waktu dekat dapat menghasilkan hasil riset yang dapat meningkatkan kemandirian teknologi bangsa. BRIN juga membuka peluang kerja sama riset baterai dengan universitas, industri dan lembaga riset lain baik di tingkat nasional maupun internasional dalam berbagai platform, antara lain degree by research (DBR), program pascadoktoral, visiting researcher, dan juga visiting professor.
Berita Terkait
- Dukung Transisi Energi, Himbara Permudah Masyarakat Miliki Kendaraan Listrik
- Pengembangan Kendaraan Listrik, Pemerintah Harus Libatkan Perusahaan Lokal
- LG Electronics Masuki Bisnis Pengisian Daya Kendaraan Listrik
- Arnaut Danjuma Dikaitkan dengan klub Liga Primer Inggris
- Israel Akui Iran Pesaing Utama Perang Siber