-
Lawan Spezia Lagi, AS Roma Terancam Tanpa Trio Lini Depan
33 menit lalu -
Demi Chelsea Bebas Tekanan, Frank Lampard Rela Terus Di-Bully
45 menit lalu -
Asnawi ke Ansan Greeners, Asisten Shin Tae-yong Teringat Momen Manis
46 menit lalu -
Untuk Database, Disbud Inventarisasi Kesenian di Kota Denpasar
55 menit lalu -
Razia Prokes di Kelurahan Tonja, 5 Pelanggar Terjaring
54 menit lalu -
Cemburu Buta, Suami Sayat Wajah Istrinya
35 menit lalu -
Utang Luar Negeri Membengkak, Syarief Hasan Pertanyakan Komitmen Pemerintahan Jokowi
57 menit lalu -
Piala FA: Liverpool Bisa Menekuk Manchester United di Old Trafford
45 menit lalu -
Donald Trump Bakal Terima Dana Pensiun dan Tunjangan Sekitar Rp 17 Miliar per Tahun
37 menit lalu -
Dinas LHK akan Maksimalkan Swakelola Sampah
56 menit lalu -
Polisi Sedidiki Sejumlah Hoaks Terkait Vaksin Covid-19
32 menit lalu -
Bayern Munich Sikut Man United untuk Dapatkan Bintang RB Lepizig Ini
29 menit lalu
Bos BI Yakin Ekonomi Tahun Depan Tumbuh 5%

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi nasional pada lima tahun kedepan akan tumbuh di level 6%. Sikap optimis itu seiring dengan langkah pemerintah yang terus mendorong percepatan transformasi digital di Tanah Air.
Akibatnya, transformasi digital diyakini mampu memasifkan pemulihan ekonomi nasional saat ini dan pasca pandemi Covid-19. Hal ini selanjutnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun-tahun ke depan.
Baca juga: Menko Airlangga Pede Ekonomi Bisa Positif Tahun Ini
Dalam Gelaran Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020 yang dilaksanakan pada Rabu (11/11/2020), Perry Warjiyo pun memaparkan bahwa dua poin yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Maju yakni sikap optimis dan digitalisasi.
"Optimis, bahwa seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 membaik begitu pula proyeksi di triwulan IV, dan optimis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5% dan lima tahun ke depan mencapai 6%," ujar Perry, dikutip Minggu (15/11/2020).
Sementara proses digitalisasi, merupakan salah satu kunci sumber pertumbuhan ekonomi ke depan. Selaras dengan transformasi digital yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bank Sentral sejak tahun 2019 telah memulai transformasi digital pada sistem pembayaran dengan meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
BSPI yang saat ini diklaim telah mengalami kemajuan dengan sejumlah inisiatif-inisiatif seperti QRIS, yang telah mencapai lebih dari 5 juta merchant di seluruh Indonesia, mendorong digitalisasi perbankan dan interlink dengan fintech melalui standarisasi API, BI-FAST yang mendukung infrastruktur SP ritel yang real-time, serta reformasi pengaturan pembayaran digital.
"Digitalisasi sistem pembayaran berperan sangat penting untuk mendukung transformasi digital ekonomi dan keuangan," kata dia.