-
Selain Dibatalkan dan Tanpa Juara, Ini Putusan Exco PSSI soal Liga 1 dan 2 2020
59 menit lalu -
Rincian Kegiatan Prioritas Badan Geologi di 2021
56 menit lalu -
Hasil Lengkap Wakil Indonesia di Hari Kedua Thailand Open 2021
50 menit lalu -
Ini Pesan Anggota DPR untuk Calon Kapolri Listyo Sigit
27 menit lalu -
Jenazah Pramugari SJ 182 Mia Tresetyani Tiba di Denpasar
54 menit lalu -
6 Potensi Cadangan Batu Bara Ada di Wilayah Ini
44 menit lalu -
Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19 Milik Bio Farma Bertaraf Dunia, Ini Maksudnya
40 menit lalu -
Listyo Sigit akan Tuntaskan Kasus yang Jadi Perhatian Publik
48 menit lalu -
Sundulan Maut Elvedi Lontarkan Gladbach ke Urutan 6 Bundesliga
57 menit lalu -
Semoga Florian Wirtz Tak Ikuti Jejak Kai Havertz
51 menit lalu -
AS Roma Kembali Teledor, Lakukan 6 Pergantian Pemain Saat Dikalahkan Spezia di Coppa Italia
41 menit lalu -
Jelang Pelantikan, Begini Nasib Kebijakan Ekonomi AS-Indonesia di Era Biden
30 menit lalu
BKPM Genjot Investasi Eropa Lewat UU Cipta Kerja

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tiba di Amsterdam, Belanda, Rabu pagi waktu setempat (18/11). Bahlil dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan empat Chief Executive Officers (CEOs) perusahaan multinasional atau korporasi global yang bergerak di beberapa sektor industri.
Kunjungan Bahlil ini juga untuk memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia dalam menyosialisasikan Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) kepada pelaku usaha di Belanda, terutama bagi investor yang serius untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Berpeluang Kerek Investasi Sektor Pertanian
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Ikmal Lukman, menyampaikan bahwa Kepala BKPM diagendakan melakukan pertemuan dengan Verstegen, FrieslandCampina, Wavin B.V., dan Infineon.
"Verstegen bergerak di industri pala dunia. Mereka ingin membangun pengolahan, lalu ada Susu Bendera FrieslandCampina, Wavin yang berusaha di pipa, dan Infineon sebagai pemain semikonduktor terbesar dunia yang berbasis di Jerman. Jadi, kunjungan ini dilakukan karena melihat keseriusan beberapa perusahaan Eropa tersebut. Pemerintah tidak hanya ingin meningkatkan jumlah investasi yang masuk, tetapi juga diversifikasi asal investasi menjadi perhatian kami," ujar Ikmal setelah tiba di Belanda, (18/11/2020).
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan global ini sangat antusias berjumpa dengan BKPM menyusul disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Meski di tengah tantangan akibat pandemi Covid-19, daya tarik investasi di Indonesia tetap menjanjikan.
"Mereka juga antusias pascadisahkannya UU Cipta Kerja. Ada yang ingin segera masuk ke Indonesia. Ada juga yang sudah masuk dan ingin melakukan peningkatan produksi dan perluasan pabrik. Kita akan dengar apa harapan-harapan mereka. Tentu bisa menjadi sentimen positif bagi investasi dan cipta kerja di tengah pandemi ini," ujar Ikmal Lukman.
Jika melihat performa investasi Belanda di Indonesia sejak tahun 2015 hingga September 2020, Belanda berada di peringkat ke-6 dengan nilai total US$8,8 miliar. Dalam periode itu, Belanda merupakan negara Eropa pertama dalam peringkat 10 besar investasi Indonesia.
Berdasarkan sektor, minat investasi Belanda di Indonesia tercatat pada sektor Listrik, Gas, dan Air (35,1%); Transportasi Gudang dan Telekomunikasi (22,5%); Pertambangan (17,3%); Industri Kimia dan Farmasi (6,5%); Industri Makanan (4,7%), serta sektor lainnya (13,8%).
Penulis: ***
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Foto: Sufri Yuliardi