-
Topan Yagi tewaskan lebih dari 150 orang di Vietnam, apa dampaknya terhadap cuaca di Indonesia?
57 menit lalu -
Pj Sekda Surya Suamba Hadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Badung
57 menit lalu -
Peruri Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
56 menit lalu -
Jaksa KN Simalungun Ancam Dua Pelaku Begal Bervariasi
41 menit lalu -
Honor Hakim Agung Diduga Disunat Puluhan Miliar, Sejumlah Elemen Bakal Bedah Kasus
40 menit lalu -
Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
37 menit lalu -
Wagner lost veteran fighters in Mali ambush, in setback to Russia's Africa campaign
45 menit lalu -
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh
30 menit lalu -
Hasil Sepakbola PON XXI Aceh-Sumut 2024: Papua Barat Menang Meyakinkan 3-1 atas Sulawesi Barat
46 menit lalu -
European business confidence in China is at an all-time low, report says
35 menit lalu -
Bayi Lak-Laki Baru Lahir Diduga Dibuang, Diletakkan Depan Panti Asuhan Surabaya
27 menit lalu -
Puan: Segera Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kemarau Panjang
24 menit lalu
Biden Tunjuk Jenderal Charles CQ Brown Jr Sebagai Kepala Staf Gabungan, Jadi Perwira Tinggi Kulit Hitam Kedua dalam Sejarah
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menunjuk Jenderal Charles "CQ" Brown Jr untuk menjadi ketua berikutnya dari Kepala Staf Gabungan, perwira tinggi militer di AS.
Jenderal Brown, saat ini kepala staf Angkatan Udara, akan menggantikan Jenderal Mark Milley, yang masa jabatannya berakhir pada September mendatang
Jika dikonfirmasi, dia akan menjadi satu-satunya perwira kulit hitam lain yang memegang jabatan tertinggi ini dalam sejarah AS selain Jenderal Colin Powell, yang menjabat dari 1989 - 1993.
Ketua adalah penasihat militer utama presiden. Karena Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga berkulit hitam, ini akan menjadi pertama kalinya dua pria Afrika-Amerika secara bersamaan memegang posisi sipil dan militer paling senior di Pentagon.
Mengumumkan nama Gen Brown pada sebuah upacara di Taman Mawar Gedung Putih pada Kamis (25/5/2023), Biden menyebutnya sebagai "pejuang" yang "turun dari garis pejuang yang membanggakan".
"Dia tahu apa artinya berada di tengah-tengah pertempuran dan bagaimana tetap tenang saat keadaan menjadi sulit," terangnya, dikutip BBC.
"Dia mendapatkan rasa hormat dari sekutu dan mitra kami di seluruh dunia yang menganggap Jenderal Brown sebagai mitra tepercaya dan ahli strategi terkemuka," lanjutnya.