-
Rakerda BPD HIPMI Sumbar 2022 Digelar, Brian Putra Bastara: Fokus Pengoptimalan Sejumlah Program
55 menit lalu -
Pengelola Tempat Hiburan Wajib Baca Ini Biar Tak Senasib dengan Holywings
34 menit lalu -
Wagub Ariza Bahas Nasib 3.000 Karyawan Holywings setelah Izin Dicabut, Begini
55 menit lalu -
Pertumbuhan Harga Properti Tahunan di Kota Tangerang Paling Signifikan
46 menit lalu -
Nassar Siap Hebohkan Festival Pestapora 2022
43 menit lalu -
Kabar Terkini Luna Maya, Dari Pemotretan Baju Adat Sampai Berperan Sebagai Istri
56 menit lalu -
AS dan Eropa Tidak Jadikan Nasi Sebagai Makanan Pokok, Ini Alasannya
51 menit lalu -
NASA Temukan Bukti Potensial Baru untuk Kehidupan Purba di Mars
31 menit lalu -
Rakernas Gerindra akan Meminta Jawaban Prabowo Terkait Pencapresan
47 menit lalu -
Polisi Sebut Tunggu 8 Jam Sebelum Mendatangi Rumahnya, Nikita Mirzani: Itu Bohong!
43 menit lalu -
Jumat Ini, Webinar Partai Perindo Bahas Upaya Melawan Politik Identitas dan Penyebaran Hoaks di Pemilu 2024
30 menit lalu -
Garuda Fokus Perluas Rute Domestik
50 menit lalu
Biden Setujui Penempatan Pasukan AS di Somalia

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengizinkan pengerahan kembali beberapa ratus tentara Amerika ke Somalia, kata dua pejabat AS, Senin (16/5/2022) setelah Donald Trump memerintahkan penarikan mereka selama masa kepresidenannya.
Sebelum penarikan oleh Trump, Amerika memiliki sekitar 700 tentara di Somalia yang fokus membantu pasukan lokal mengalahkan pemberontakan al Shabab yang terkait dengan al-Qaida.
BACA JUGA: "Pesawat Hantu" Misterius Terlihat di Bandara Somalia, Munculkan Dugaan Operasi Rahasia AS
"Presiden Biden telah menyetujui permintaan dari Menteri Pertahanan untuk kehadiran kembali militer AS yang gigih di Somalia guna memungkinkan perang yang lebih efektif melawan al Shabab," kata seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat namanya tidak disebutkan.
BACA JUGA: Ubah Cara Operasi, AS Akan Tarik Sebagian Pasukannya dari Afrika
"Ini adalah penempatan kembali pasukan yang sudah berada di lapangan yang sudah masuk dan keluar Somalia secara berkala sejak pemerintahan sebelumnya membuat keputusan untuk mundur," tambah pejabat itu.
Kelompok pemberontak yang terkait dengan Al-Qaida, al-Shabab, berusaha untuk menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahannya sendiri di Somalia berdasarkan interpretasi ketat terhadap hukum Syariah Islam.