-
Raih Perunggu di SEA Games 2021, Tim Voli Putri Indonesia Jawab Keraguan
57 menit lalu -
11 Fakta Menarik Boaz Solossa yang Jarang Orang Tahu, Nomor 1 Diangkat Jadi PNS
57 menit lalu -
Kisah Achmad Yurianto Berangkatkan Umrah Kedua Orangtua
46 menit lalu -
Kevin De Bruyne Jadi Pemain Terbaik Premier League Musim 2021-22
38 menit lalu -
Bangun 2 Infrastruktur Ketenagalistrikan, PLN Tingkatkan Pasokan Listrik di Kawasan Bisnis Jakarta
39 menit lalu -
Mengenang Kisah Hidup Achmad Yurianto, Eks Jubir Satgas Covid-19 yang Saban Hari Nongol di TV
49 menit lalu -
Miyabi Batal datang ke Jakarta, Penggemar Kecewa, Ternyata Ini Alasanya
42 menit lalu -
Jokowi Pastikan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
41 menit lalu -
Korsleting Listrik, Mobil Ertiga Ludes Terbakar di Serpong
37 menit lalu -
Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Terima Penghargaan dari MGPA
16 menit lalu -
Achmad Yurianto Meninggal Akibat Kanker Usus Stadium Akhir
28 menit lalu -
Achmad Yurianto Akan Dimakamkan Secara Militer
15 menit lalu
Berjuang untuk Diskresi Karantina Atlet, Ketua NOC Indonesia Dapat Pujian

JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, tengah berusaha agar atlet dapat diskresi karantina. Usaha Okto -sapaan Raja Sapta- pun diapresiasi oleh Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Perbakin).
Sementara itu, sebelum ini, Okto baru saja mengukir prestasi dengan memimpin Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) untuk menyelesaikan sanksi terhadap Indonesia.
Sekjen PB Perbakin Hendry Oka pun mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Okto untuk dunia olahraga Indonesia. Menurutnya kemampuan diplomasi Okto telah teruji hingga membantu Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) terbebas sanksi WADA sehinggga Merah Putih dapat berkibar lagi per Februari mendatang.
"Perjuangan NOC Indonesia di bawah pimpinan Pak Okto sangat besar. Effort mereka memajukan olahraga sangat maksimal, mulai dari menyelesaikan sanksi WADA terhadap LADI. Dunia olahraga butuh diplomasi tingkat tinggi seperti yang dilakukan Pak Okto, terutama terkait kebutuhan diskresi karantina bagi pelaku olahraga dapat terealisasi. Kami percaya beliau dapat menyuarakan aspirasi ini," kata Oka.
Perbakin saat ini tengah dilanda kegamangan. Tiga pekan lagi mereka akan menjadi tuan rumah ISSF Grand Prix Rifle/Pistol di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Namun, Perbakin masih berjuang agar seluruh atlet, pelatih, official, dan delegasi dari luar negeri yang datang bisa mendapat diskresi karantina.
Oka bersyukur, NOC Indonesia berkenan menampung aspirasi federasi olahraga nasional untuk mengusulkan adanya diskresi karantina bagi pelaku olahraga. Usulan ini bahkan langsung ditindaklanjuti Menpora Zainudin Amali yang mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, dan perwakilan federasi olahraga nasional.
"Bagi Perbakin, diskresi karantina sangat diperlukan. Apalagi kami berencana menggelar Grand Prix yang menjadi tolak ukur ISSF (federasi Menembak internasional) agar Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sebab, event ini menjadi acuan mereka untuk melihat kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah World Cup," tambah Oka.