-
3 Fakta Sengit Jelang Laga Praveen/Melati vs Dechapol/Sapsiree
52 menit lalu -
Melawan Petugas, Gembong Curanmor Dihadiahi Timah Panas
51 menit lalu -
Menaker: Sembilan Strategi Pembangunan Ketenagakerjaan
33 menit lalu -
Inter Milan vs AC Milan: Lukaku dan Ibrahimovic Panas, Eriksen Pembeda
20 menit lalu -
Rocky Gerung Bongkar Fakta Mengejutkan, Risma Bisa Jantungan
45 menit lalu -
Hasil Southampton vs Arsenal: Pembalasan The Gunners
16 menit lalu -
Inter Kalahkan AC Milan Setelah Zlatan Ibrahimovic Dikartu Merah
30 menit lalu -
Vaksinasi Covid-19 Supaya tak Perburuk Kondisi
5 menit lalu -
Langka Tapi Ada! Zodiak Tak Peka Punya Pesona yang Luluhkan Dunia
25 menit lalu -
Tak Gentar di Grup Neraka, Anthony Ginting: Nikmati Saja
10 menit lalu -
Kembali Berduka, Arie Untung: Satu per Satu Ulama Pergi
33 menit lalu -
Sempat Tertinggal, Arsenal Bangkit dan Hajar Southampton
10 menit lalu
Belum Ada Bukti Soal Lama Kekebalan Bertahan Setelah Vaksin

JAKARTA -- Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menjamin berapa lama kekebalan tubuh yang terbentuk setelah diberi vaksin Covid-19 akan bertahan. "Sampai saat ini belum ada satu pun vaksin yang sedang diteliti yang bisa mengetahui persisnya berdasarkan bukti bahwa antibodi atau kekebalan yang ditimbulkan setelah vaksinasi itu akan bertahan apakah enam bulan, apakah setahun ataukah barangkali tiga bulan sudah hilang, itu masih dievaluasi," kata Amin di Jakarta, Kamis (26/11).
Amin menuturkan vaksin Covid-19 dan juga pandemi Covid-19 adalah sesuatu yang baru. Meski sudah ada yang hampir selesai uji klinis fase 3, belum ada yang bisa memberikan data ilmiah mengenai jangka waktu kekebalan yang ditimbulkan setelah vaksinasi akan bertahan.
Karena itu, setelah pemberian vaksin, masih akan dilakukan pemantauan terhadap para penerima vaksin. Amin menuturkan ada "post marketing surveilance" (pengawasan pascapemasaran) setelah diberikan izin edar vaksin, yang dianggap sebagai "uji klinik fase 4".
Pada tahap pengawasan pascapemasaran, dari populasi yang divaksinasi, secara acak akan diambil sampel darahnya untuk dipantau misalnya setelah setahun atau dua tahun, untuk melihat kekebalan tubuh pada penerima vaksin. Pemantauan itu juga dilakukan untuk memastikan keamanan vaksin pascapemberian izin edar dan proses imunisasi.
Berita Terkait
- Menristek: Riset Vaksin 3 Institusi Masuk Tahap Praklinis
- Prancis Diprediksi Normal pada Pertengahan Tahun Depan
- Rusia Catat Rekor, Laporkan 25 Ribu Kasus Covid-19 Sehari
- Belum Ada Bukti Soal Lama Kekebalan Bertahan Setelah Vaksin
- MDI Ventures dan Finch Capital Luncurkan Arise Fund