-
Perusahaan Ini Umrahkan Puluhan Karyawannya, Gratis
57 menit lalu -
GBB Bentuk Tim Pemenangan Ganjar pada 38 Perusahaan di Banten
48 menit lalu -
Pesan Penting Kapolri di Rakernis Divhubinter, Singgung Soal Perdagangan Orang
41 menit lalu -
Pebulu Tangkis Cantik asal Jepang Chiharu Shida Lebih Pilih Korbankan Thailand Open 2023 demi Tampil di Indonesia Open 2023
37 menit lalu -
KPK Usut Dugaan Pencucian Uang Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono
37 menit lalu -
Beri Kode ke Barcelona, Xavi Hernandez Beberkan Kriteria Pengganti Sergio Busquets
36 menit lalu -
Hadiri Rapimnas GPK PPP, Sandiaga Uno Minta Para Kader Ingat Tiga G Plus Satu
35 menit lalu -
Cuma Pakai Bra, Gaya Cassandre Lee Pamer Body Goals di Tengah Alang-Alang Bikin Salfok!
37 menit lalu -
Siap Menggila di Liga 1 2023-2024, Gustavo Almeida Punya Target Besar Bersama Arema FC
27 menit lalu
Begini Progres Penyatuan Waskita dengan HK dan Merger BUMN Karya
JAKARTA - Kementerian BUMN terus mematangkan rencana penggabungan perusahaan pelat merah di sektor konstruksi. Kajian dan hitungan pun masih dilakukan untuk menyatukan BUMN Karya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ada empat entitas BUMN Karya yang akan dikonsolidasikan. Di antaranya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dikonsolidasikan dengan PT Hutama Karya (Persero).
Lalu, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA. Proses integrasi tersebut didasarkan pada kesamaan keahlian masing-masing perusahaan.
"Rencanakan waktu itu sudah diskusi dengan Pak Wamen Tiko, PP akan bersandingan dengan WIKA, tapi kan itu belum menjadi keputusan konkret, sedang dijajaki, sedang dilihat itung-itungannya, seperti HK dengan Waskita, jadi sabar," ucap Erick saat ditemui di Menara Danareksa, Jumat (26/5/2023).
Selain konsolidasi, Kementerian BUMN juga menyiapkan rencana untuk menggabungkan (merger) BUMN Karya yang ditangani PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA/Danareksa.
Tercatat ada sejumlah BUMN karya yang masih menjadi 'pasien' PPA atau Danareksa. Terdiri dari PT Indah Karya (Persero) dan PT Nindya Karya.