-
5 Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Jadi Pembeda di Kualifikasi Piala Asia 2023, Nomor 1 Baru Juara di Inggris
56 menit lalu -
Bukan Representasi Cebong dan Kampret, Ulama di Jatim Dukung Ridwan Kamil Capres 2024
45 menit lalu -
Replika Mobil Formula E Rencana Bakal Dipajang di CFD
33 menit lalu -
Konon Ada Pemantau Khusus untuk Minyak Goreng, Jangan Main-Main, lho!
59 menit lalu -
Google Umumkan Tidak Akan Merilis Ponsel Lipat Tahun Depan
43 menit lalu -
Beban Subsidi Energi Menumpuk, PKS: Tidak Baik Seorang Presiden Curhat
59 menit lalu -
Simak Ya, Berikut 5 Hal yang Wajib Dihindari Jika Ingin Sukses
48 menit lalu -
Heboh Mayat Pria Mengapung di Bawah Jembatan, Polisi Berdatangan
43 menit lalu -
Ini Langkah PKS Demi Meraih Kemenangan di Pileg 2024
29 menit lalu -
5 Alasan Real Madrid Bakal Juara Liga Champions 2021-2022, Nomor 1 Harus Ditakuti Liverpool
21 menit lalu -
Lolos ke Babak Ketiga Prancis Open 202, Rafael Nadal Girang Bukan Main Catat Kemenangan Ke-300 di Grand Slam
15 menit lalu -
Motif Sakit Hati Karena Biaya Service Tak Dibayar, Pria Ini Curi Motor Korban
37 menit lalu
Begini Kondisi Seseorang Bisa Terkena Omicron dan Delta Sekaligus

PAKAR Penyakit Menular di University at Buffalo, Thomas Russo, MD menjelaskan, seseorang bisa terkena varian Omicron dan Delta sekaligus apabila berada di lokasi atau ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi.
"Bayangkan Anda berada di sebuah bar dengan banyak orang yang terinfeksi. Jika beberapa orang memiliki varian Omicron dan yang lain memiliki varian Delta, mereka semua melepaskan partikel virus tersebut ke udara, memaparkan pada Anda kedua varian tersebut," kata dia seperti dikutip dari Health.
Melalui cara itu, Anda bisa mendapatkan kedua varian virus secara bersamaan.
Varian Omicron menginfeksi beberapa sel, dan varian Delta menginfeksi yang lain. Setiap kali virus memasuki tubuh Anda, partikel tidak akan mengikat setiap sel. Jadi, jenis virus berbeda dapat mengikat sel yang berbeda pada waktu yang sama.
"Anda bisa memiliki lebih banyak Delta daripada Omicron atau sebaliknya. Keduanya dapat berpotensi menyebabkan infeksi," tutur Russo.
Sementara itu, pakar penyakit menular Johns Hopkins Johns Center for Health Security Amesh A. Adalja, MD menambahkan, ada kemungkinan seseorang juga mengontrak mendapatkan dua strain berganatian. Meskipun skenario ini mungkin lebih sulit didapat, karena kekebalan tubuh mulai berkembang setelah infeksi Covid-19.
Di sisi lain, Covid-19 bukan satu-satunya penyakit dengan kemungkinan hal ini dapat terjadi karena bisa terjadi dengan infeksi lain, termasuk flu.
Sebuah pembahasan pada tahun 2015 di Journal of Clinical Virology menyebutkan, koinfeksi influenza A/H3N2 dan influenza A/H1N1pdm09 terdeteksi pada anak laki-laki berusia 3 tahun di Kamboja pada tahun 2014.
Baca juga: Apakah Seseorang Bisa Terkena Omicron dan Delta Bersamaan?
Para penulis studi menyimpulkan, meskipun tidak jelas seberapa sering ini terjadi, pihak laboratorium tetap harus mempertimbangkan kemungkinannya selama pengawasan flu.