-
Sepekan Polres Siantar Gagalkan 4 Pengedar Ganja Dengan BB 467,74 Gram
56 menit lalu -
Pesan OSO untuk Masyarakat Palembang: Pilih Pemimpin yang Bisa Meneruskan Program Jokowi
50 menit lalu -
Hasil Chelsea vs Aston Villa di Liga Inggris 2023-2024: 10 Pemain Chelsea Ditekuk Tamunya 0-1
56 menit lalu -
3 Bulan Tidak Lunasi Utang, IRT Dianiaya Sesama IRT di Nias Utara
56 menit lalu -
Pentagon Chief on Africa Tour Focusing on Defense Issues
55 menit lalu -
Gempa Guncang Sulawesi Tengah, Kedalaman 10 Km
58 menit lalu -
Jelang MotoGP Indonesia 2023: 9.095 Kg Logistik Tiba di Mandalika
44 menit lalu -
Tragis! Pria Lansia Nekat Gantung Diri di Cipayung Depok
38 menit lalu -
Arsenal dan Tottenham Hotspur Imbang dalam Derby London Utara yang Menegangkan
25 menit lalu -
Terinspirasi Ganjar, Relawan Nelayan Bantu Kebutuhan Warga Pesisir di Serang
34 menit lalu -
Malam Akhir Pekan, Polres Toba Gelar Patroli Blue Light
30 menit lalu -
Industri Tekstil di Jabar Terancam Berhenti Produksi Imbas Predatory Pricing di Social Commerce
23 menit lalu
Bahan Mineral Kritis Dinilai Penting Bagi Indonesia, Ini Manfaatnya
JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahan-bahan mineral kritis (critical minerals) penting bagi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
"Critical minerals sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Menurut saya, Indonesia dapat menjadi mitra strategis Amerika Serikat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik," katanya dikutip Antara di Jakarta, Minggu (28/5/2023).
Berdasarkan data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton pada 2022 atau setara 22 persen cadangan global.
Selain itu, produksi nikel Indonesia juga berada di peringkat pertama, yaitu sebesar satu juta metrik ton per tahun, melampaui produksi Filipina yang 370 ribu metrik ton dan Rusia 250 ribu metrik ton per tahun.
Dubes Rosan mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri pertemuan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) di Detroit, Amerika Serikat, pada 26-27 Mei 2023 waktu setempat.