-
Di Penghujung Ramadhan Rumah Zakat Tetap Berbagi Kado Lebaran Yatim untuk Dhuafa
52 menit lalu -
Rumah Zakat Bagikan 12 Paket Syiar Quran di Denpasar Bali
41 menit lalu -
Bagi Legenda Liverpool, Marcus Rashford Tak Layak Bela Manchester United
32 menit lalu -
Jokowi Minta Rakyat Berhemat, Pengamat Singgung Biaya Pemilu 2024
47 menit lalu -
Detik-Detik Eril Putra Ridwan Kamil Terseret Arus Sungai di Swiss
25 menit lalu -
Ingin Bertemu Putin, Zelensky Bilang Ukraina Mau Hidup Damai
32 menit lalu -
Bomber Liverpool Jadi Pembelian Pertama AC Milan di Musim Panas?
42 menit lalu -
Pratama Arhan Dipanggil Timnas Indonesia, Tokyo Verdy Bersedia Lepas?
52 menit lalu -
Jadi Kurir Sabu 92 Kilogram, 2 Pemuda Ini Divonis Hukuman Mati
31 menit lalu -
Beragam Jenis Kuteks, Percantik Penampilan
32 menit lalu -
Cara Tepat Mengatasi Anak Tantrum, Jangan Panik Bun!
19 menit lalu -
Heboh CPNS Sudah Diterima Malah Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
11 menit lalu
0
Awal Tahun 2022, BPBD Catat 27 Bencana Alam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, sejak awal tahun 2022 sudah terjadi sebanyak 27 bencana alam di Gumi Keris, didominasi pohon tumbang.
"Berdasarkan catatan kami sebanyak 12 pohon tumbang, tanah longsar sebanyak 2 kejadian, senderan jebol sebanyak 3 kejadian, banjir di 5 lokasi, tembok roboh 2 titik, senderan jebol 2 titik, dan ada satu palinggih roboh," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, Rabu (19/1).
Untuk bencana terparah, kata Murdika, terjadi di Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Selasa (18/1) lalu. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan bidang Rehab dan Rekontruksi agar cepat meneruskan kepada OPD terkait. "Kemarin malam terjadi senderan jebol di Jalan Sibang Gede-Angantaka, tepatnya di Subak Saradan Munduk Antap. Kejadian ini perlu penanganan cepat, karena di sana ada aliran subak yang dapat terganggu," katanya.
Sedangkan jika dilihat dari waktu kejadian, rata-rata bencana alam terjadi pada subuh, pagi, dan sore hari. Terutama saat hujan turun sangat deras disertai angin kencang. "Karena cuaca ekstrem, hujan deras dan angin kencang, kami mengimbau masyarakat berhati-hati," imbau Murdika.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung I Wayan Darma, mengatakan bencana yang terjadi di Kabupaten Badung khusus untuk tanah longsor dominan terjadi di Kecamatan Petang, terutama di wilayah Desa Sulangai. "Yang sangat berpotensi terjadi di Puncak Tedung di Desa Sulangai. Karena di bawah puncak tersebut sudah berubah menjadi hunian, sehingga kontur tanah berubah yang menyebabkan potensi bencana luar biasa," bebernya.
Mantan Camat Petang itu pun menegaskan akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk melakukan langkah-langkah dalam mencegah adanya bencana. Penting juga dilakukan, lanjutnya, dilakukan langkah penghijauan. "Untuk hal ini diperlukan kesadaran warga. Secara bersama harus ada kepedulian," tandasnya. *ind
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali