-
Update Ranking FIFA Negara Asia Tenggara: Timnas Indonesia dan Malaysia Melonjak, Thailand Turun!
51 menit lalu -
Kalah dari Timnas indonesia, Burundi Langsung Turun 3 Posisi di Ranking FIFA!
46 menit lalu -
Ganjarian Spartan Optimis PDIP Usung Ganjar di Pemilu 2024
39 menit lalu -
Mahfud MD Bilang Tempat Ibadah Boleh Digunakan Kegiatan Politik, Tapi...
48 menit lalu -
Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Wajib Lakukan Hal Ini di Laga Kedua Kontra Burundi
37 menit lalu -
Francesco Bagnaia Bongkar Perasaannya Usai Jadi yang Tercepat di Sprint Race MotoGP Portugal 2023
23 menit lalu -
Tepis Kabar Soal Kabur ke Luar Negeri, Rafael Alun: Saya Selalu Hadir saat Dipanggil KPK
56 menit lalu -
Stefan Effenberg: Nagelsmann Bisa Seperti Heynckes
50 menit lalu -
DKPP Ungkap Syarat Pemilu yang Demokratis
40 menit lalu -
Anggar Targetkan Dua Emas SEA Games
39 menit lalu -
Roberto Mancini Akui Belum Puas dengan Performa Mateo Retegui
23 menit lalu -
Dua Pebasket Bali Tetap Pemain Kunci
35 menit lalu
Astronaut UEA Sultan al-Neyadi akan Jalani Puasa Ramadhan Saat Berada di Orbit

DUBAI -- Orang Uni Emirat Arab (UEA) kedua yang melakukan perjalanan ke luar angkasa, penggila seni bela diri Sultan al-Neyadi, akan melaksanakan puasa Ramadhan saat berada di orbit. Ia berjanji akan mengemas pakaian jiu-jitsunya untuk perjalanan tersebut.
Pria berusia 41 tahun dan dijuluki Sultan Luar Angkasa oleh almamaternya ini dijadwalkan meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan roket SpaceX Falcon 9 pada 26 Februari.
Selama enam bulan di orbit, rekor waktu untuk astronaut Arab mana pun, al-Neyadi mengatakan dia sangat menantikan bulan suci Ramadhan. Tapi, perjalanan luar angkasa dinilai menghadirkan tantangan unik.
"ISS melakukan perjalanan dengan cepat. Artinya, itu mengorbit mengelilingi Bumi dalam 90 menit. Rata-rata ada 16 matahari terbit dan terbenam setiap hari. Kapan kamu (mulai) berbuka puasa?" katanya kepada wartawan, dikutip di Al Arabiya, Jumat (3/2/2023).
Al-Neyadi mengatakan dia bisa berpuasa sesuai waktu GMT, yang digunakan di ISS, jika keadaan memungkinkan. Seperti diketahui, puasa tidak wajib bagi kelompok orang tertentu, termasuk mereka yang sedang bepergian atau tidak sehat.
"Saya akan mempersiapkan bulan Ramadhan dengan niat berpuasa," lanjutnya.
Al-Neyadi akan menjadi orang kedua dari Uni Emirat Arab yang pergi ke luar angkasa, setelah misi delapan hari Hazzaa al-Mansoori pada 2019. Selama perjalanan ini, al-Neyadi akan mempelajari dampak gaya berat mikro pada tubuh manusia sebagai persiapan untuk misi masa depan ke Bulan dan Mars. Enam bulan mungkin terasa lama, tapi ia tidak merasa keberatan karena jadwalnya yang padat.
Perjalanan ini merupakan hal panjang baginya, yang mengabdi selama 20 tahun di militer UEA. Dia telah mempelajari teknik elektronik dan komunikasi di Inggris, kemudian menyelesaikan gelar PhD dalam teknologi pencegahan kebocoran data di Universitas Griffith Australia.
UEA adalah pendatang baru di dunia eksplorasi ruang angkasa, tetapi mereka dengan cepat membuat pergerakan. Negara ini telah mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke Mars pada 2021, dalam misi antarplanet pertama dunia Arab, dan tahun lalu meluncurkan sebuah penjelajah ke Bulan.
Al-Neyadi mengatakan dia senang dapat memulai misi ini dan akan membawa serta foto keluarga, mungkin ditambah beberapa mainan milik anak-anaknya. "Saya juga akan membawa seragam jiu-jitsu saya, karena kecintaan saya pada olahraga ini," ujarnya.
Ketika ditanya apakah dia akan melakukan grappling dengan gravitasi rendah saat melayang di sekitar ISS, dia tertawa dan menyebut akan melihat kondisi nanti di lapangan.
- Sambut Hari Persaudaraan Manusia, Majelis Hukama Muslimin Gelar Rangkaian Program
- UEA Luncurkan Misi AstronautArab Jangka Panjang Pertama
- Bulog Maluku Datangkan 2.000 Ton Beras Penuhi Kebutuhan Ramadhan
- Perang AS-Cina Menjelang?
- Pilar: Alun-alun Pondok Aren Dibangun Tahun Ini