GenPI.co - Anies Baswedan disebut ketiban untung saat disindir Giring Ganesha. Pengamat Adib Miftahul langsung membeberkan analisisnya.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyoroti rumor perseteruan ini.

Sebelumnya, kedua sosok itu diduga melakukan aksi saling sindir di media sosial. Hal tersebut lantas menimbulkan banyak pertanyaan di ramah publik.

Menurut Adib, kedua sosok tersebut memiliki keuntungan dalam perdebatan yang diduga belum menyentuh titik terang.

"Saya kira dua duanya diuntungkan. Mereka juga harus memelihara publikasi dirinya di tengah-tengah riuh rendah soal-soal politik," ujar Adib kepada GenPI.co, Kamis (20/1).

Salah satu keuntungan yang didapatkan oleh Anies, kata Adib, adalah namanya yang terpublikasi secara tidak langsung atas sindiran Giring.

Tidak hanya itu, Anies juga bisa terus meraup dukungan hingga masa jabatannya berakhir yang diduga jatuh pada Oktober mendatang.

"Anies harus terus mengkapitalisasikan dirinya dengan segala capaian yang dia punya. Karena, Oktober mendatang dia sudah selesai, dia tidak punya posisi lagi," katanya.

Namun demikian, hal tersebut justru bisa menjadi tekanan yang kuat pula untuk Anies. Sebab, menurutnya, gubernur DKI Jakarta itu harus memilih antara Pilkada dan Pilpres.

"Hal ini sangat dilematis bagi Anies, apa dia ingin maju lagi di Pilkada? Atau justru memilih Pilpres 2024? Karena, kedua hal tersebut diadakan dalam waktu yang bersamaan," ucapnya.

Seperti diketahui, Anies menyebut group Nidji (tanpa Giring sebagai personel) tidak sumbang saat menjajal panggung JIS.

Di sisi lain, Giring diduga menyindir balik dan ingin Oktober cepat datang. Diduga, pada bulan itu, Anies akan mundur dari jabatannya sebagai gubernur. (*)

Simak video pilihan redaksi berikut ini: