-
Piala AFF U-16 2022: Timnas Indonesia U-16 Juara, Media Vietnam Sebut Indonesia Tinggalkan Citra Buruk sebagai Tuan Rumah
48 menit lalu -
Franco Morbidelli Sebut Perburuan Gelar Juara MotoGP 2022 Luar Biasa Sengit
30 menit lalu -
Mendadak Curhat, Sule Bahas Soal Keluarga Dengan Aziz Gagap
52 menit lalu -
Jika Kuota Pertalite Jebol, Subsidi BBM Bakal Tembus Rp600 Triliun
50 menit lalu -
Indef Dukung Kementan Perkuat Pangan Bahan Baku Lokal
44 menit lalu -
Piala AFF U-16 2022: Timnas Indonesia U-16 Juara, PSSI Beri Bonus Rp500 Juta!
15 menit lalu -
DPD Demokrat NTB: Jangan Sampai Kegaduhan DAK Berlanjut, Aparat Hukum Harus Usut Tuntas
53 menit lalu -
Legenda Arsenal Ultimatum Mikel Arteta, Jika Gagal Finis 4 Besar, Silakan Pergi!
34 menit lalu -
Perajin Batujai Tolak Tawaran Kerja Sama dengan Hotel, Alasannya Jangan Dipandang Sebelah Mata
57 menit lalu -
Tolak Teriakkan Slogan Partai Islam Radikal, Anggota Ahmadiyah Pakistan Ditikam hingga Tewas
47 menit lalu -
Prabowo Bilang Punya Cita-Cita yang Sama dengan Jokowi
32 menit lalu -
Polisi Tolak Penangguhan Penahanan Roy Suryo, Ini Sebabnya, Ternyata
30 menit lalu
0
Anggota Polisi-Warga Nyaris Baku Hantam

Baku hantam sempat terjadi beberapa kali. Bahkan masyarakat yang melihat kejadian tersebut merekam video hingga viral di media sosial. Dari video berdurasi beberapa menit tersebut, I Nyoman Pasek nampak emosi menggebu-gebu. Kakek asal Banjar Angantaka, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung ini memasang kuda-kuda siap menyerang. Tanpa alas kaki, Nyoman Pasek beberapa kali mengepalkan tangan mengajak berkelahi. Sementara Aiptu Suberatha yang anggota Sub Sektor Batubulan ini masih pikir-pikir. Bahkan terdengar ajakan berdamai, hanya saja Nyoman Pasek justru nekat menendang sepeda motor yang parkir di sebelah kanannya hingga terjungkal.
Perkelahian ini bermula ketika Aiptu Wayan Suberatha keluar dari rumahnya di Jalan Batu Intan, Batubulan dengan maksud untuk membeli sayur di Jalan Pasekan. Namun setibanya di lokasi pedagang sayur tersebut tutup kemudian yang bersangkutan memutar kendaraan balik bermaksud untuk pulang.
Pada saat itu Aiptu Wayan Suberatha posisinya tiba di warung sayur berada di kanan jalan dari arah timur kemudian membelokkan sepeda motor hingga berada di sebelah kiri jalan. Seingatnya, waktu itu tidak ada menyerempet siapapun. Namun tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal berkata kira-kira "Bangsat saya bunuh kamu".
Dengan mendengar perkataan itu Aiptu Suberatha berhenti sejenak kemudian berniat melanjutkan perjalanannya. Ternyata orang yang tidak dikenal tersebut memarkir sepeda motornya lalu mengejar Aiptu Suberatha. Pada rekaman video juga terdengar suara anak perempuan menangis meminta agar kakeknya tidak berkelahi.
Pada waktu kejadian tersebut Aiptu Suberatha lari ke toko bangunan karena masyarakat yang diajak bermasalah memanggil temannya dan ada yang teriak-teriak sembari membawa botol air mineral. Saat melihat yang diajak bermasalah sudah tidak mengejar kemudian Aiptu Suberatha pergi ke rumahnya dan meninggalkan sepeda motornya di TKP. Setibanya di rumah Aiptu Suberahta, kemudian menghubungi Polsek Sukawati.
Kapolsek Sukawati Kompol I Made Ariawan saat dikonfirmasi membenarkan terjadi perkelahian akibat selisih paham antara anggota Polri dengan warga ini. Sesuai rekaman video, bahwa pada waktu kejadian anggota Polri ini ditantang untuk berkelahi dan sempat terjadi pemukulan. Anggota ini mengakui dengan adanya peristiwa tersebut. Katanya warga itu sempat memukul dirinya dan dalam keadaan terpaksa juga sempat mengadakan perlawanan atau memukul dengan niat melindungi diri. "Berdasarkan keterangan awal yang didapat dari interogasi terhadap anggota Polri yang terlibat perkelahian dengan masyarakat sesuai dengan rekaman video yang beredar bahwa perkelahian/selisih paham tersebut memang benar terjadi sesuai dengan isi rekaman video. Kami sudah upayakan mediasi," ujar Kapolsek Kompol Ariawan.
Keduanya akhirnya sepakat berdamai di Mapolsek Sukawati, Jumat (1/7) pukul 14.00 Wita. Kapolsek Sukawati Kompol Ariawan mengatakan tidak ada masalah berarti antara anggotanya dengan Nyoman Pasek. Keduanya juga tidak saling kenal dan hanya selisih paham ketika melintas di jalan raya. "Tadi kami sudah panggil kedua belah pihak dan setelah diadakan mediasi kedua belah pihak menyadari kekeliruannya. Hanya terjadi misskomunikasi sehingga kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan/damai," jelas Kapolsek.
Selanjutnya kedua belah pihak membuat surat pernyataan damai dan video pernyataan serta video klarifikasi dari Kapolsek Sukawati. "Saya mohon maaf atas apa yang terjadi di Jalan Pasekan. Saat itu terjadi kesalahpahaman di jalan. Yang mana saat itu saya emosi sesaat tanpa memikirkan dampak yang terjadi. Dan selanjutnya kami telah menyelesaikan permasalah tersebut secara damai dan kekeluargaan di Polsek Sukawati," jelas Nyoman Pasek. *nvi
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali