-
Eduardo Almeida Heran Arema FC Dihujani Kritik
51 menit lalu -
Ingin Main Lebih Sering, Chelsea Siap Jual Kepa Arrizabalaga
54 menit lalu -
Kapolres Turun Tangan, Polemik Pembangunan Bendungan Selesai
59 menit lalu -
Alasan Sebenarnya Lee Zii Jia Mundur dari Commonwealth Games 2022, Ternyata
37 menit lalu -
Apa yang Bikin BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Berbeda? Simak Fakta Ini Yuk
51 menit lalu -
Takumi Minamino akan Lanjutkan Karier di Liga Prancis
31 menit lalu -
Juventus dan Inter Milan Saling Sikut untuk Nikola Milenkovic
39 menit lalu -
Negara Ini Terancam Jadi Target Rusia Selanjutnya, Ukraina Sampaikan Dukungan
35 menit lalu -
5 Fakta Soal Keputusan Iqlima Kim Pecat Razman Arif Nasution
26 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Dewi Perssik Bongkar Perlakuan Mertua, Ustaz Derry Memaafkan, Tetapi
42 menit lalu -
Masjid Al Aqsa Dikhawatirkan Runtuh Gara-Gara Penggalian Bawah Tanah Israel
30 menit lalu -
Jangan Khawatir! Begini Cara Beli Minyak Goreng Curah Online Jika Tak Punya Ponsel
27 menit lalu
Anggota DPR Mendadak Bongkar Luhut Pandjaitan, Makin Jelas

GenPI.co - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus mendadak bersuara lantang meminta Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk fokus mengurus pengendalian harga minyak goreng.
Deddy Yevri Sitorus meminta Luhut Pandjaitan fokus soal minyak goreng saja dan tidak melebar ke berbagai bidang, termasuk melakukan audit terhadap lahan dan perusahaan sawit.
Hal tersebut diungkapkan Deddy Yevri Sitorus di sela Pameran Festival Kopi Nusantara, di Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
"Ini kok jadi aneh, merembet ke mana-mana, seharusnya urus dulu bahan baku minyak goreng dan distribusinya," tegas Deddy Yevri Sitorus.
Deddy Yevri Sitorus mengatakan, bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan upaya menjamin pasokan dan mengendalikan harga minyak goreng, seperti penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Politikus PDIP itu, bila Luhut Pandjaitan hanya mau tahu berapa produksi CPO dan minyak goreng, sebenarnya sangat mudah, yakni tinggal mengaudit pabrik kelapa sawit (PKS), periksa dokumen ekspor dan faktur penjualan perusahaan.
Sementara itu, kata Deddy Yevri Sitorus, Luhut Pandjaitan diketahui akan melakukan audit terhadap lahan atau konsesi perusahaan sawit.
"Hal ini sebenarnya bukanlah tugas Menko Marves. Itu tugasnya Kementerian Kehutanan-LH, Kementerian Keuangan, Kementerian ATR," ungkap Deddy Yevri Sitorus.
Selain itu, menurut Deddy Yevri Sitorus, melakukan audit lahan bukan saat yang tepat untuk dilakukan saat ini.
Selain tidak ada kaitannya dengan urusan pengadaan minyak goreng, juga berpotensi menimbulkan konflik kepentingan atau conflict of interest.
"Nanti Pak Luhut malah sibuk urus lobi-lobi pengusaha sawit yang selama ini mencaplok lahan negara di luar HGU nya. Terus kapan selesainya urusan minyak goreng ini," jelas Deddy Yevri Sitorus.
Oleh karena itu, Deddy Yevri Sitorus meminta agar Luhut Pandjaitan fokus saja pada urusan minyak goreng, karena hingga hari ini pasokan dan harga minyak goreng belum bisa dikatakan normal.
Apalagi, tidak ada jaminan persoalan kelangkaan dan harga minyak tidak terulang di masa depan.
"Baiknya Pak Luhut fokuslah dulu, uruslah minyak goreng dan tidak melebar menjadi mengurus industri sawit," beber Deddy Yevri Sitorus.
Deddy Yevri Sitorus mengaku sudah lama mengetahui tentang praktik kotor para pengusaha sawit.
Banyak dari mereka yang menguasai lahan di luar HGU, menipu rakyat dengan sistem plasma yang memiskinkan petani, manipulasi pajak dan sebagainya.
Namun menurut Deddy Yevri Sitorus, itu masalah lain dan biarlah diselesaikan oleh kementerian teknis.
Menurutnya, hal itu setelah tata niaga dan sistem distribusi minyak goreng dapat diatasi secara sistemik dan jangka panjang.
"Kita harus terbiasa bekerja sesuai sistem, mekanisme dan regulasi. Tidak baik kalau selalu ad hoc dan bertindak seperti pemadam kebakaran. Audit lahan dan perusahaan itu harus sesuai kewenangan, regulasi, transparan dan tidak menimbulkan rumor miring," kata Deddy Yevri Sitorus.
Menurut Deddy Yevri Sitorus, jangan nanti dikira Pak Luhut sedang mengacak-acak industri sawit untuk kepentingan dan tujuan tertentu.(Ant)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?