-
Franco Morbidelli Sebut Perburuan Gelar Juara MotoGP 2022 Luar Biasa Sengit
42 menit lalu -
Piala AFF U-16 2022: Timnas Indonesia U-16 Juara, PSSI Beri Bonus Rp500 Juta!
27 menit lalu -
Prabowo Bilang Punya Cita-Cita yang Sama dengan Jokowi
45 menit lalu -
Indef Dukung Kementan Perkuat Pangan Bahan Baku Lokal
56 menit lalu -
Legenda Arsenal Ultimatum Mikel Arteta, Jika Gagal Finis 4 Besar, Silakan Pergi!
46 menit lalu -
Tolak Teriakkan Slogan Partai Islam Radikal, Anggota Ahmadiyah Pakistan Ditikam hingga Tewas
59 menit lalu -
Polisi Tolak Penangguhan Penahanan Roy Suryo, Ini Sebabnya, Ternyata
42 menit lalu -
Cak Imin Sampaikan Parikan Jawa untuk Prabowo, Tuai Sorak Gembira Para Kader
38 menit lalu -
'Sejarah akan Mengatakan Jokowi Salah Satu Presiden Terbaik Indonesia'
37 menit lalu -
Soal Kasus Brigadir J, Kamaruddin Desak Jokowi Lakukan Ini
42 menit lalu -
Partai Pelita Sasar Pemilih Milenial untuk Pemilu 2024
17 menit lalu -
Bayar Tagihan di Rumah Sakit Ini Kini Bisa Non Tunai
39 menit lalu
Andika Perkasa Jadi Bakal Capres NasDem, Pengamat Singgung Jokowi

GenPI.co - Panglima TNI Andika Perkasa menjadi salah satu bakal capres yang diumumkan oleh Partai NasDem.
Hal itu pun mendapat respons dari banyak pihak, salah satunya pengamat politik Ujang Komarudin.
"TNI dilarang berpolitik praktis," kata Ujang kepada GenPI.co, Minggu (19/6)
Ujang mengatakan, tentara yang ingin berpolitik wajib mengundurkan diri terlebih dahulu dari TNI.
"Ketika mereka masih aktif jangan sampai ditarik ke wilayah politik agar kita bisa menjaga demokrasi secara sehat, bermartabat, dan makin kuat," jelasnya.
Munculnya nama Andika sebagai bakal capres dari Partai NasDem itu menjadi catatan penting bagi semua pihak.
Ujang mengatakan, para anggota TNI boleh berpolitik jika sudah pensiun atau mengundurkan diri.
Ujang menambahkan, partai politik yang ingin mengusung TNI aktif ke dalam perebutan kekuasaan tidak menghormati etika.
Hal itu kata Ujang juga menunjukkan buruknya proses kaderisasi di internal partai itu sendiri.
"Mestinya Presiden Jokowi menegur, sebagai partai koalisinya karena dianggap menarik TNI aktif ke politik," kata Ujang. (*)
Heboh..! Coba simak video ini: