-
Jadwal & Lokasi SIM Keliling di Badung dan Tabanan Bali Sabtu 10 Juni 2023, Lengkap!
57 menit lalu -
Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
30 menit lalu -
Indeks Dolar AS Rebound, Investor Menanti Data Inflasi
53 menit lalu -
Jadwal MotoGP Italia 2023 Hari Ini Sabtu 10 Juni 2023: Marc Marquez Sanggup Sabet Pole Position?
45 menit lalu -
4 Fakta Inflasi Mei 2023
56 menit lalu -
Cuaca Jawa Timur 10 Juni 2023, Cerah Berawan Hingga Mendung
38 menit lalu -
10 Orang Mengungsi Akibat Peristiwa Kebakaran di Pidie Aceh
47 menit lalu -
Nasib PPPK Memang Buruk, Dikontrak 1 April Tetapi SPMT Baru Terbit 3 Juni, Tega Benar?
28 menit lalu -
PSM vs Bali United: Teco Kritik Habis-habisan Rumput Stadion BJ Habibie, Memprihatinkan
28 menit lalu -
Media Vietnam Percaya 3 Kekuatan Timnas Indonesia Ini Takkan Berguna saat Hadapi Argentina
22 menit lalu -
Cerita Kumpul Kebo di Lingkungan Militer KNIL Masa Penjajahan Belanda, Tentara Dianggap Butuh Dilayani Wanita
26 menit lalu -
5 Fakta KKB Teroris Egianus Kogoya Ancam Bunuh Pilot Susi Air, Ini Kata Polisi
23 menit lalu
Ancaman Resesi 2023 Nyata Atau Enggak? Simak Penjelasannya di Sini
JAKARTA - Ancaman resesi 2023 memang menjadi isu yang telah ramai dibicarakan hingga saat ini.
Innovation dan Marketing Strategist, Wahyu Setyobudi mengatakan Indonesia tidak perlu takut dengan isu mengenai resesi global.
BACA JUGA:
Karena akan ada banyak isu baru yang bisa menekan kemampuan usaha daripada sebatas isu resesi global.
"Yang paling penting, jangan sampai kita terkena resesi batin. Resesi batin adalah suatu keadaan di mana ketakutan kita pada resesi itu demikian besar, sampai mematikan dan memenjarakan daya adaptasi kita," ujar Wahyu saat diwawancara oleh tim BuddyKu, Kamis (16/3/2023).
BACA JUGA:
Adapun National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat, mengartikan resesi sebagai kondisi di mana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.