-
Jadi Cadangan, Joao Felix Sebut Simeone Lakukan yang Terbaik
58 minutes ago -
Live Streaming Liga Inggris: Southampton vs Arsenal
48 minutes ago -
Bola Ganjil: Selebrasi Konyol Berujung Melayangnya Mimpi Ikut Piala Dunia
58 minutes ago -
Kontrak Baru Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk Belum Jelas, Sang Agen Bilang Begini
23 minutes ago -
Imigrasi Deportasi 1.582 WNA Sepanjang 2020
28 minutes ago -
Kenang Momen Kemenangan Perdana di MotoGP, Quartararo: Itu Sangat Emosional
14 minutes ago -
3 Zodiak Tinggal Tunggu Waktu, Uang Berlimpah Bakal Mendekat
28 minutes ago -
Menjadi Muslim Membuat Franck Ribery Lebih Kuat
11 minutes ago -
Aturan Perjalanan Dalam Negeri-Internasional Diperpanjang
3 minutes ago -
Wajib Dicoba, Ini 3 Tempat Camping Menarik di Yogyakarta
8 minutes ago -
Kemendikbud Bakal Pilih Peserta Asesmen Nasional Secara Acak
9 minutes ago -
Presiden Afrika Selatan Minta Negara Maju Tidak Menimbun Vaksin Covid-19
7 minutes ago
Alasan Brand Kecantikan The Body Shop Masih Bertahan di Pandemi

GenPI.co - Saat ini, kebanyakan pelaku bisnis berada dalam masa transisi, dimana perkantoran dan pabrik serta tempat-tempat publik kembali beradaptasi dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2.
Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang industri kecantikan, The Body Shop telah melewati tantangan pandemi covid-19 dengan baik.
BACA JUGA: Kisah Sukses Parasian Bisnis Kedai Kopi, Omzetnya Bikin Melongo
Mengingat, pada saat pertama kali PSBB dilakukan di bulan Maret 2020, 90 persen toko offline ditutup dan dialihkan ke saluran online.
Transisi di era pandemi juga membawa beberapa hal baru bagi praktisi di bidang human resource.
"Perusahaan berkolaborasi dengan SAP untuk memanfaatkan penggunaan teknologi Human Resource yaitu SAP Qualtrics untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan," kata Mirna Harahap, GM Human Resource (HR), The Body Shop Indonesia, melalui diskusi virtual, Senin, (23/11).
BACA JUGA: Awalnya Suka Ngemil, Yunia Kini Sukses Berbisnis Makaroni Pedas
Ia menambahkan, teknologi memiliki peranan penting agar bisnis bisa bertahan. Di saat disrupsi terjadi akibat covid-19, perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan digital platform, dan resource planning yang mampu bertahan dan melakukan penyesuaian pada bisnisnya.
Mirna menyadari teknologi HR mampu menavigasi karyawan dan mengimplementasikan kebijakan work frome home (WFH) dengan baik. Mulai dari pelatihan hingga pengenalan produk dilakukan secara virtual.
Hal ini sejalan dengan Survey PwC1 baru-baru ini terkait teknologi HR yang menyatakan, jika pada satu dekade lalu investasi di bidang teknologi HR berjalan lambat, tahun ini investasi di bidang ini sudah mencapai 148 miliar dollar AS.
Dalam 1-2 tahun kedepan investasi teknologi di bidang akuisisi sumber daya manusia, pengalaman karyawan dan pemetaan keahlian akan terus meningkat.
Dari sisi bisnis, covid-19 jelas telah mengubah perilaku konsumen dan banyak perusahaan berinvestasi di teknologi digital yang dibutuhkan agar mereka bisa menjalankan WFH dengan baik. Mirna meyakini journey perusahaan masih panjang.
Namun, setidaknya perusahaan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi penuh ketidakpastian di masa depan. (*)
Video seru hari ini: