-
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Pekalongan, Tegal, Batang, Brebes, 25 Maret 2023
56 menit lalu -
BREAKING! Bayern Munich Pecat Nagelsmann dan Tunjuk Tuchel
42 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja pada Sabtu, 25 Maret 2023
34 menit lalu -
Jadwal Imsak Provinsi Bali Sabtu 25 Maret 2023, Cek Lokasi dan Waktunya!
31 menit lalu -
3 Alumni Akmil 1992 yang Jadi Jenderal, Maruli Simanjuntak Salah Satunya
31 menit lalu -
Humor Gus Dur: Ketika Jin Aladin Persilakan Orang Inggris, Prancis dan Indonesia Minta 1 Permintaan
35 menit lalu -
Kisah Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan Dihormati Pebulu Tangkis Asal Taiwan hingga Lawan Peluk dan Sungkeman
35 menit lalu -
Wolverine Terlihat untuk Pertama Kalinya Sejak 30 Tahun Lalu, Ditemukan Tak Sengaja oleh 2 Pemancing
34 menit lalu -
Anak Ulang Tahun ke-2, Ferdy Sambo Tulis Surat Haru Ungkapkan Rasa Rindu
20 menit lalu -
5 Fakta Surat Perintah ICC, Jerman Siap Tangkap Putin Jika Masuk ke Negaranya
20 menit lalu
Aktivitas Mosun Asia Meningkat, BMKG: Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia Bagian Tengah dan Barat

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis dinamika atmosfer dari beberapa parameter cuaca yang mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Salah satunya peningkatan Mosun Asia, Madden Julian Oscillation (MGO).
Selain itu, terdapat juga bibit siklon tropis 94S dan 98W yang berdampak meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Sehingga cuaca di wilayah Indonesia diperkirakan hujan pada hari ini, Senin (30/1/2023).
"Adanya peningkatan aktivitas mosun Asia secara signifikan yang mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat tengah dan Selatan. Selanjutnya kami memantau MGO sedang aktif di kuadran ketiga atau yang berada di wilayah Samudra Hindia yang berdampak terhadap peningkatan curah hujan khususnya di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah," kata prakirawan BMKG Syndhy Indah Pratiwi.
"Selain itu juga terpantau gelombang ekuator Rossby yang berpotensi aktif di wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara dan papua bagian Selatan," sambungnya.
Baca juga: Waspada! Hujan Turun Merata di Seluruh Wilayah DKI Jakarta Pagi Ini
Kemudian, Syndhy menjelaskan, terdapat bibit siklon tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia Barat Daya Lampung, sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara minimum 102 milibar, yang bergerak ke arah barat daya atau yang menjauhi wilayah Indonesia.
Baca juga: Gempa M2,3 Guncang Banjarnegara, Pusatnya Berada di Darat
"Dengan kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis," terangnya.
Syndhy melanjutkan, juga terdapat bibit siklon tropis 98W terpantau berada di Selat Karimata sebelah barat Kalimantan Barat. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan minimum 108 milibar dengan arah gerak stasioner. Potensi bibit ini juga tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cenderung berkurang atau bahkan menghilang.