-
CEO Pertamina International Shipping Beber Kunci Utama jadi Urat Nadi Virtual Energi
52 menit lalu -
ABG Banyuwangi Jadi Otak Curanmor di Bali, Menyasar 5 TKP, Syok saat Diciduk
58 menit lalu -
Sepak Terjang Bea Cukai Bekasi Jalankan Fungsi Industrial Assistance
48 menit lalu -
Web Ekspor, Platform untuk Mendorong UMKM Naik Kelas
45 menit lalu -
Polisi Gerebek Pelaku Curanmor di Sidoarjo Seusai Jual Motor Curian ke Madura
32 menit lalu -
Cara Telkomsel Perkuat Transformasi Digital
55 menit lalu -
TIKI Dinobatkan jadi Brand Logistik Konvensional Terpopuler 2024
43 menit lalu -
Sony Bersiap Merilis PS5 Pro, Sebegini Harganya
30 menit lalu -
Pertamina dan Vale Indonesia Bersinergi, Dorong Dekarbonisasi Capai NZE
28 menit lalu -
Nyengker Setra, Desa Adat Kapal Tiadakan Upacara Pangabenan Selama 32 Hari
27 menit lalu -
Ilham Sinaga Terancam 3 Tahun, Sempat Cium Pipi Korban
44 menit lalu -
Sekjen PBB Sebut Kematian dan Kehancuran di Gaza Menjadi yang Terburuk
24 menit lalu
Aksi Berkelas Santri Dukung Ganjar, Edukasi Warga soal Pemulasaraan Jenazah
GenPI.co - Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) melakukan aksi berkelas dengan memberikan edukasi kepada warga soal pemulasaraan jenazah.
Ada pun kegiatan berkelas tersebut dilakukan oleh sukarelawan SDG di Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (2/6).
Tidak sendirian, sukarelawan SDG juga menggandeng ustaz profesional di Jakarta dalam kegiatan tersebut.
Ratusan warga yang mayoritas dari jemaah majelis taklim di daerah Jatinegara itu ikut serta dalam pelatihan tersebut.
Humas Santri Dukung Ganjar, Arief Wicaksana menjelaskan terdapat beberapa poin yang diajarkan dalam pelatihan tersebut.
Mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah.
"Tujuannya adalah agar masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami. Dijelaskan oleh ustaz tadi juga kalau kami ingin menjadi tukang memandikan jenazah. Niat kami harus bisa menjaga rahasia, karena tidak bisa memberikan informasi (kondisi tubuh jenazah) setelah memandikan jenazah," kata Wicaksana.
Relawan SDG juga mengedukasi warga perihal hukum fardhu kifayah dari pemulasaraan jenazah, yang bermakna bahwa kewajiban yang apabila sudah ada sebagian muslim yang melaksanakan, maka gugurlah kewajiban tersebut.
Dia berharap pelatihan ini dapat mengedukasi masyarakat secara lebih luas, sehingga banyak masyarakat makin paham tentang bagaimana prosedur tata cara pemulasaraan jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Selain itu, pelatihan ini juga ditujukan untuk menciptakan kemandirian pada masyarakat. Sehingga bila ada kerabatnya di lingkungannya yang meninggal, mereka bisa mengurusnya secara mandiri.
"Agar masyarakat tidak menunggu saat ustaz yang belum hadir jika ingin memandikan jenazah. Jadi, menciptakan kemandirian karena ini sangat penting bagi masyarakat untuk memandikan jenazah. Karena kalau tidak memandikan jenazah, yang berdosa satu kampung," jelasnya.
Dalam pelatihan tersebut, relawan juga memberikan sejumlah kain kafan kepada warga. Tujuannya agar para warga bisa terus berlatih pemulasaraan jenazah tersebut.(*)
Video heboh hari ini: