-
Program Uang Kaget, Hary Tanoe: Makin Banyak yang Peduli Indonesia Cepat Lebih Maju
46 menit lalu -
Kabupaten Puncak Daerah Rawan, Intelektual Muda Papua Minta Pj Bupati Putra Daerah
57 menit lalu -
Tersambung Tol, Balikpapan-IKN Cuma 30 Menit
55 menit lalu -
Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Situbondo, 2 Orang Tewas
45 menit lalu -
Hary Tanoe Bagikan Pesan Donald Trump untuk Presiden Jokowi
45 menit lalu -
Ganjar Pranowo Sosok Pemimpin Tepat Buat Indonesia, Kata Ulama dan Kiai
58 menit lalu -
Tren Positif Arema FC di Bali Terhenti, Persebaya Bikin Singo Edan Mati Kutu
50 menit lalu -
Pemain Muda Bhayangkara FC Bisa Jadi Ancaman Persib
36 menit lalu -
Polisi Kantongi Identitas Terduga Penganiaya Wanita hingga Tewas di Bogor
20 menit lalu -
Difabel dan ABK Karanganom Klaten Kini Tak Lagi Merasa Terabaikan
29 menit lalu -
Sultan Apresiasi Pemerintah Siapkan Jatah Khusus Bagi Tenaga Honorer Dalam Seleksi CASN 2023
21 menit lalu -
Samsung Tawarkan Galaxy A34 5G Dengan Bonus Paket Gaming
26 menit lalu
Ahli Peringatkan Lemak Babi untuk Bahan Bakar Jet Akan Mengancam Planet Bumi
LONDON - Lemak dari babi, sapi, dan ayam yang mati diketahui digunakan untuk membuat bahan bakar jet yang lebih ramah lingkungan. Tetapi sebuah studi baru memperingatkan bahwa hal itu akan menjadi lebih buruk bagi planet ini.
Lemak hewan dianggap sebagai limbah, sehingga bahan bakar penerbangan yang terbuat dari bahan tersebut memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah.
Permintaan bahan bakar yang terbuat dari produk sampingan hewan diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2030, dengan maskapai penerbangan yang memimpin.
Tetapi para ahli khawatir kelangkaan akan memaksa industri lain untuk menggunakan lebih banyak minyak sawit - penghasil emisi karbon yang sangat besar.
Maskapai berada di bawah tekanan untuk mengendalikan emisi karbon mereka yang sangat besar, yang terutama berasal dari pembakaran minyak tanah berbasis fosil di mesin pesawat.
Tetapi studi oleh Transport & Environment yang berbasis di Brussels, sebuah kelompok kampanye transportasi bersih, menunjukkan bahwa tidak ada cukup hewan yang disembelih setiap tahun untuk memenuhi permintaan lemak hewani yang terus meningkat dari maskapai penerbangan.
"Pasokan hewan atau lemak hewan tidak pernah habis," kata Matt Finch dari Transport & Environment, dikutip BBC.