-
Tiba di China, Ramadhan Sananta Siap Unjuk Gigi di Asian Games 2022
53 menit lalu -
Wali Kota Susanti Tak Pernah Temui Warga Gurilla Saat Berkonflik Dengan PTPN III
54 menit lalu -
Pancasila jadi Pilar Perumusan Regulasi Ormas
59 menit lalu -
Rampung Diperiksa, Cupi Cupita Dicecar 20 Pertanyaan Terkait Judi Online
58 menit lalu -
Pendaftaran Seleksi PPPK 2023 Dibuka, Pemprov Sumut Menyediakan 2.386 Formasi, Silakan Mendaftar
50 menit lalu -
Kaesang jadi Ketum PSI, Partai Garuda: Semangat Bro!
47 menit lalu -
Selain Dukungan PKB, Faktor Jokowi Juga Bikin Elektabilitas Anies Melejit
56 menit lalu -
5 Gelar yang Bisa Dimenangkan Cristiano Ronaldo di Musim 2023-2024, Nomor 1 Paling Berpeluang
50 menit lalu -
Tak Satupun Anggota DPRD 'Berani' Temui Massa Gurilla
54 menit lalu -
Bukan Adaptasi, Bintang Timnas Indonesia U-17 Beber Kendala di Jerman
35 menit lalu -
ABG Perempuan Culik Bocah di Depok. Polisi: Sakit Hati dengan Kekasih dan Butuh Pelampiasan
42 menit lalu -
Gerindra Pengin Kaesang Pangarep Bawa PSI Dukung Prabowo
59 menit lalu
0
Agas - Widari Ingin Turun di Perorangan, Berharap Kelasnya Dipertandingkan di SEA Games 2025

Harapan itu muncul, karena kelasnya tidak dipertandingkan pada di SEA Games XXXII/2023 Kamboja. Baik Agas dan Widari hanya turun di beregu campuran dengan hasil meraih medali perunggu.
"Semoga saja pada SEA Games XXXIII/2025 di Thailand nanti, kelas kita perorangan kembali dipertandingkan," ucap I Gede Agastya Darma Wardana, diamini I Dewa Ayu Mira Widari, Kamis (18/5).
Gede Agastya sejatinya spesialis Kelas +100kg. Atlet kelahiran 7 Januari 2003 itu peraih medali emas SEA Games 2019 di Filipina. Namun di SEA Games Kamboja, kelas Agastya tidak dipertandingkan, sehingga Agas hanya diterjunkan dalam kelas beregu campuran.
"Kita tanding tiga kali di beregu campuran SEA Games Kamboja, saya sempat dua kali menang dan sekali kalah. Tim beregu hanya dapat meraih medali perunggu," kata pejudo, yang biasa disapa Agas itu.
Menurut Agas, dirinya sempat menang lawan pejudo Malaysia, lalu menang lawan pejuo Myanmar dan kalah lawan pejudo Vietnam. Sejatinya, Agas berharap turun di perorangan, sehingga hasilnya tergantung daripada penampilannyasendiri.
Agas yang juga peraih medali perunggu saat ajang PON XX/2021 di Papua kalau turun beregu campuran, hasilnya poinnya saling pengaruhi dengan atlet lainnya dalam satu tim. Bisa saja kita terus hasilnya positif, tetapi karena juga bergabung hasil pertandingan atlet lainnya, bisa saja lain ceritanya tidak dapat meraih medali. Harapan ini juga disampaikan pejudo putri, I Dewa Ayu Mira Widari kelas 78 kg putri.
"Meskipun kalah, kita tetap bersyukur karena masih bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia, jadi kedepannya kita berlatih lebih giat lagi. Semoga SEA Games selanjutnya, kelas saya dipertandingan untuk perorangan putri," terang Widari.
Dia menyebut kans lebih terbuka untuk memberikan prestasi terbaiknya jika turun di kelas perorangan putri kelas 78 kg putri. Harapan ini juga sempat disampaikan Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali.
Sementara itu, Kabid Wasit Pengprov PJSI Bali, Nyoman Sudarmayasa berharap agar tiga pejudo Bali yang turun di kategori beregu campuran dalam SEA Games XXXII Kamboja, kedepannya agar dikembalikan turun di kelas perorangan. Beregu campuran dinilai kurang tepat, karena poinnya saling pengaruhi dengan atlet lainnya dalam satu tim. Untuk itu atlet asal Bali itu dinilai lebih potensi meraih medali emas jika diturunkan di kelas perorangan.
Sudarmayasa yang juga Pengurus PB PJSI Bidang Hubungan Daerah menegaskan khusus dari Bali sebelum turun di beregu campuran, atlet tersebut merupakan spesialisasi di kelas perorangan. I Dewa Ayu Mira Widari kelas + 78 kg putri (Bangli), I Komang Adiarta kelas - 90 kg putra (Klungkung), dan I Gede Agastya Darma Wardana kelas + 100 kg putra (Karangasem).dek
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali