-
Memasuki Bulan Puasa, Harga Telur dan Cabai Melambung Tinggi
50 menit lalu -
Pemuda di Sampang Diamankan Polisi Lantaran Kedapatan Bawa Narkoba
48 menit lalu -
Hasil Swiss Open 2023: Kejutan, Putri Kusuma Wardani Singkirkan Pusarla Sindhu di 16 Besar!
31 menit lalu -
Vakum 3 Tahun, Bubur Sup Khas Kesultanan Deli Kembali Hadir Mengobati Kerinduan Warga
20 menit lalu -
Ini Aturan Main Operasinal Hiburan Malam Selama Ramadhan
10 menit lalu -
Ganjar Dukung Pemerintah Melobi FIFA Izinkan Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel
10 menit lalu -
Kisah Penganut Non Muslim di Sri Lanka yang Ikut Puasa untuk Menangkal Rasisme
18 menit lalu -
Cerita Kiai Badrudin Trenggalek Lawan Penjajah dengan Jagung, Pasir dan Garam
11 menit lalu -
5 Jenderal Pemiliki Brevet Kavaleri Marinir, Simbol Spesialisasi Kesenjataan Pasukan Hantu Laut
18 menit lalu -
5 Fakta Ayah David Ozora Cabut Pemberian Maaf untuk Mario Dandy, Ini Alasannya
20 menit lalu -
Panglima Angkatan Laut Belanda Batal Hadiri Pelantikan Sultan Hamengku Buwono IX, Ternyata Nazi Sudah Duduki Negaranya
19 menit lalu -
Terkesan dengan Kemegahan JIS, Jordi Amat: Akan Menyenangkan jika Timnas Indonesia Main di Sini
18 menit lalu
Ada 71 Emiten Baru di 2022, OJK Yakin Pasar Modal RI Semakin Berkembang

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini bahwa investasi langsung maupun portofolio dalam dan luar negeri akan terus meningkat.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, tingginya prospek terhadap perekonomian nasional tercermin dari perkembangan pasar modal.
Baca Juga: Targetkan 13,5 Juta Investor, BEI Optimistis Pasar Modal Tumbuh
"Yang mencatatkan penambahan 71 emiten baru pada tahun lalu tertinggi sepanjang sejarah pasar modal," ujar Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).
Kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sempat menyentuh level tertinggi pada tahun 2022 dengan menyentuh 7.318.
Baca Juga: IPO, Lini Imaji (FUTR) Bidik Dana Segar Rp153 Miliar
OJK pun memprediksi investor pasar modal juga diprediksi tumbuh hingga 20 juta investor di 2027 mendatang.
Lalu, kredit perbankan dan piutang pembiayaan tumbuh 11,4% dan 14,2%, lebih tinggi dari rerata 5 tahun sebelum pandemi sebesar 8,9% dan 4,4%.